Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Apa Kabar Hani Boon? Saksi Kunci yang Ikut Cicipi Kopi Maut Sianida Mirna Salihin di TKP
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Kasus kopi sianida, begitu sebutan perkara pembunuhan yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin pada 2016 silam. Setelah muncul film dokumenternya, kasus tersebut kembali menuai sorotan publik.
Hani Boon Juwita alias Hani, yang menjadi saksi kunci dalam pembunuhan yang menjerat Jessica Kumala Wongso tak luput dari sorotan.
Ikut Cicipi Es Kopi Sianida
Hani merupakan teman Mirna dan Jessica. Sebelum kejadian, mereka memang janjian untuk bertemu di Kafe Olivier, Grand Indonesia.
Dalam kesaksiannya di persidangan kala itu, Hani mengaku melihat Mirna telah dipesankan oleh Jessica es kopi Vietnam lantaran istri Arief Sumarko itu memang memesannya melalui group WhatsApp (WA) mereka. Sementara, Hani tidak dipesankan karena tidak meminta melalui group WA tersebut.
"Saya tidak banyak berinterkasi di group WhatsApp itu. Pas kita sama di kafe Jessica bilang itu kopi elu, kan tadi pesan di WA. Baru Mirna bilang 'oh untuk apa dipesenin, any way thanks ya'," ujar Hani saat memberi keterangannya kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 13 Juli 2026 silam.
Mirna kemudian mengaduk kopi tersebut. Saat meminum kopinya, mimik wajah Mirna terlihat marah karena rasa kopi tersebut tidak enak.
"Mirna langsung mengaduk dan langsung saja minum. 'Oh my God ini apaan ya. This is so bad' kata Mirna begitu. Mukanya agak marah, ini parah banget dan dia langsung minta air putih," kata Hani.
Mirna pun mengibas-ngibas lidahnya dan meminta Hani untuk mencoba es kopi Vietnam yang dipesan Jessica.
"Dia (Mirna) bilang 'ini parah banget dan enggak enak sumpah'. Mirna minta saya nyobain dan pas saya cium kok enggak bau kopi ya, jujur ini enggak menarik dan itu lumer es-nya," lanjut Hani.
"Setelah melihat sahabat saya marah dan enggak enak juga karena Mirna bilang cobain, saya tarik kopinya dan saya cobain tapi sangat sedikit dan lidah saya sangat kaget. Saya tidak melepeh dan dilidah itu terasa pahit, panas, dan pedas," imbuhnya.
Usai minum kopi, Mirna meminta Hani segera memesan makanan yang manis. Tak lama melihat daftar menu di Olivier Kafe, Hani mendapati sahabatnya tersebut telah kesulitan bernapas dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
"Saya cuma bicara sedikit dengan Mirna dan karena kita fokus lihat menu. Saya lalu lihat Mirna dan berpikir dia (Mirna) pusing dan begitu dia bersandar di tempat duduk tatapannya kosong, kesusahan napas, dan pelan-pelan dia kejang, mengeluarkan busa buih-buih kecil dan berusaha bernapas tetapi seperti kesusahan," tuturnya.
Setelah kejadian itu, Hani pun merasa ketakutan karena khawatir dirinya akan meninggal juga lantaran ikut mencicipi kopi tersebut.
Hal itu diungkapkan Dokter Ardianto, salah satu saksi fakta di persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Menurut Ardianto, Hani alias Boon Juwita, sempat panik saat berada di RS Abdi Waluyo, 2016 silam.
Mirna memang dilarikan ke RS Abdi Waluyo usai kejang-kejang karena minum kopi di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta.
"Dia panik dan tanya, saya bisa mati juga gak dok? Karena dia mengaku minum di gelas yang sama (minum kopi mirna)," terang Ardianto saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin 28 Agustus 2016 silam.
Dari keterangan dokter, kondisi Hani normal dan tidak ada kelainan apa-apa. Ardianto juga meresepkan dua obat yang terdiri dari obat penyerap racun dan pencahar atau cuci perut selain itu menyarankan makan dan minum yang banyak sebagai detoks alami.
Bagaimana Kabar Hani Sekarang?
Setelah tujuh tahun berlalu, Hani masih tampak sehat. Ia kerap mengunggah kehidupannya di media sosial. Ia sudah menikah dengan seorang pria bernama Andy Tan dan dikarunia dua anak.
Hani kabarnya menjalani profesinya sebagai ilustrator. Hani tampak bahagia menjalani kehidupannya bersama keluarga kecilnya.
Kendati dalam sebuah kesempatan, istri pengusaha itu sempat menggungah sebuah postingan tentang kerinduannya terhadap Mirna.
Sentimen: negatif (100%)