Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PDAM
Kab/Kota: Bekasi, Tangki
Air Bersih Tak Mengalir 3 Minggu, Puluhan Emak-emak Geruduk Kantor PDAM Tirta Bhagasasi Tarumajaya
Fin.co.id Jenis Media: Nasional
Editor: Sigit Nugroho |
Rabu 04-10-2023,14:49 WIBPDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Cabang Tarumajaya-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-
FIN.CO.ID - Puluhan emak-emak beserta perwakilan warga Tarumajaya Kabupaten Bekasi, mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi wilayah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu 4 Oktober 2023.
Puluhan emak-emak geruduk kantor PDAM Tirta Bhagasasi Tarumajaya karena terhitung sudah 3 pekan lamanya atau sejak tanggal 13 September 2023 lalu, air bersih tak mengalir ke pemukiman mereka.
Tak hanya itu, para emak-emak dan perwakilan warga Tarumajaya tersebut mengeluhkan bahwa meski air bersih tak mengalir ke rumah mereka, namun tetap dibebankan tagihan pemakaian air bersih yang beberapa diantaranya dinilai sangat mahal, mencapai jutaan rupiah.
Emak-emak bersama warga Tarumajaya Kabupaten Bekasi geruduk kantor PDAM Tirta Bhagasasi-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-
Ditemui di lokasi, salah satu emak-emak bernama Fani yang tinggal di Cluster Feia Perumahan Segara City mengatakan, sudah hampir memasuki pekan keempat aliran air bersih PDAM tidak mengalir ke rumahnya.
Hal ini bukan hanya dirasakan di cluster tempat tinggalnya saja, melainkan juga di cluster-cluster lain di perumahan tempat ia tinggal.
"Kita minta kepastian saja karena sudah hampir masuk minggu keempat, sudah hampir satu bulan, kita itu di Segara City, bukan hanya di (Cluster) Feia ya, ada kesusahan air. Yang kita tuntut disini adalah, mau berapa lama kejadian ini berakhir. Karena harian-harian kita (memenuhi kebutuhan air) dengan mobil tangki, dan belum ada tanda-tanda ini akan berakhir," ungkap Fani kepada fin.co.id, Rabu 3 Oktober 2023.
Fani, emak-emak yang menyamoaikan tun tutan di kantor PDAM Tirta Bhagasasi Tarumajaya Bekasi-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-
BACA JUGA:
Mirisnya lagi, Fani dan tetangga-tetangganya di Cluster Feia, harus swadaya untuk mendatangkan mobil tangki air bersih, dengan harga yang cukup mahal.
"Rasanya sudah cukup kita sabar dan sebagainya ya, tapi ini sudah harus kita selesaikan," tegasnya.
Fani menyebutkan, kerugian materiil yang dia dapatkan cukup luar biasa akibat tidak berfungsinya aliran air bersih PDAM Tirta Bhagasasi.
"Kebutuhan saya sehari itu hampir 1500 liter, kalau kita uangkan itu Rp165 ribu perhari, untuk kebutuhan mandi, masak, saya punya anak 3, dan ini saya rasa sudah terlalu berlebihan, karena kalau kita hitung 165 ribu selama 3 minggu, ini sudah lebih dari Rp3 jutaan, dan kalau secara per cluster, ini pengeluaran sudah sekitar Rp65 jutaan," ungkapnya.
Sementara itu, Vina, warga cluster Baltic perumahan Segara City yang saat ini tengah memiliki balita mengatakan, ia cukup merasa sulit dengan kondisi air bersih yang terganggu, terlebih saat ini ia sedang ditinggal suaminya bekerja di luar negeri.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI
Sumber:
Sentimen: positif (88.3%)