Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Sekelas Menteri Tidak Mudah Lari dari Aparat
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai, tidak mudah buat pejabat sekelas menteri melarikan diri dari aparat penegak hukum.
Ini Mahfud sampaikan menanggapi kabar menghilangnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di luar negeri usai rumah dinasnya digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.
“Ya mudah-mudahan segera ketemu, kan orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang begitu ya. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat atau lari begitu saya kira tidak mudah," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Mahfud Sebut Mentan Syahrul Yasin Limpo Sudah Tersangka, Info dari KPK
Mahfud pun mengaku mendapat laporan dari KPK bahwa Mentan Syahrul telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Dia bilang, ekspose perkara terkait kasus yang menjerat Syahrul sudah dilakukan sejak lama.
“Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," ujarnya.
KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).Namun demikian, Mahfud enggan berspekulasi bahwa kabar hilangnya Syahrul merupakan upaya Menteri Pertanian itu menghindari proses hukum.Sebab, sampai saat ini KPK selaku lembaga penegak hukum belum menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) atas menghilangnya politikus Partai Nasdem itu.
“Ini kan belum DPO, kita tunggu informasinya saja dulu," tutur Mahfud.
Seperti diketahui, KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan), yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.
KPK telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan, tapi belum mau mengungkap identitasnya.
Penyidik pun telah menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan pada pekan lalu untuk mengumpulkan barang bukti dalam kasus ini.
Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Selain itu, penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api.
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Menghilang, Jokowi: Ya Ditunggu, Belum Sampai ke Indonesia
Sementara, terkait ini, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni memastikan bahwa Syahrul akan kembali ke Indonesia pada 5 Oktober 2023.
Menurut Sahroni, Syahrul tengah mejalani perawatan kesehatan di luar negeri karena menderita penyakit prostat.
Sahroni juga menyebut, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, sudah menghubungi Syahrul dan memintanya pulang ke Tanah Air.
“Mentan tidak lari dari perkara yang dihadapi, tapi Mentan juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan fisik yang sudah menjelang tua,” kata Sahroni, Selasa (3/0/2023).
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (100%)