PIKIRAN RAKYAT - Sebuah komplek pemakaman muncul di area Waduk Gajah Mungkur, Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Ratusan batu nisan terlihat seiring surutnya waduk karena musim kemarau.

Berbeda dengan lainnya, makam ini berada di dalam kawasan Waduk Gajah Mungkur.

Warga menyebutnya daerah ini sebagai Makam Sentono, sebab dulunya memang lokasi itu kawasan pemakaman Sentono sebelum pembangunan Waduk Gajah Mungkur.

Baca Juga: Kekeringan Melanda, Warga Cimahi Gelar Salat Istisqa

Baca Juga: Hanura Jelaskan Maksud Oso Soal Capres Tak Beristri: Agar Pak Prabowo Segera Cari Pasangan Hidup

Makam-makam itu kemudian ditinggalkan usai warganya transmigrasi ke Pulau Sumatra akibat pembangunan waduk pada tahun 1978. Waduk ini baru dioperasikan pada 1980.

"Di setiap tahun kemarau panjang akan muncul makam Sentono. Yang memang letaknya di pinggir kali. Kalau musim kemarau, sebelahnya air masih menggenang," kata Sucipto, Lurah Wuryantoro, dikutip dari Antara.

Desa Sentono merupakan salah satu desa yang ditenggelamkan demi pembangunan Waduk Gajah Mungkur.

Baca Juga: Jokowi Cerita Soal 6 Negara yang Khawatir terhadap AI: Teknologi Melesat Maju, Regulasi Belum Siap

Ada sekitar 41 ribu warga dari 45 desa di 6 kecamatan yang dipindahkan ke waduk dengan luas genangan maksimal 9.100 meter itu.***