Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: TransJakarta, Perum Damri
Kab/Kota: bandung, Cawang
Tokoh Terkait
Pesan tiket gratis Kereta Cepat Whoosh melalui website ini
Alinea.id Jenis Media: News
• Setiap pemesan hanya dapat melakukan registrasi untuk dua penumpang dalam setiap transaksi
• Peserta menunjukan bukti registrasi email yang berisi kode booking dan ID Card untuk melakukan penukaran tiket di loket counter stasiun pemberangkatan
• Nama penumpang yang sudah didaftarkan sesuai ID Card pada saat registrasi tidak dapat diganti pada saat penukaran tiket di loket
• Penumpang tiba di stasiun maksimal 60 menit sebelum jadwal keberangkatan KA yang telah dipilih
Mulai 3 Oktober juga, masyarakat sudah bisa naik dan turun di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang dan dapat melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan KA Feeder dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan KA Feeder yang telah disesuaikan dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan Kereta Cepat Whoosh.
Terdapat delapan perjalanan KA setiap harinya dengan empat rute yang dapat dipesan yaitu:
• Halim – Bandung
• Halim – Tegalluar
• Bandung – Halim
• Tegalluar – Halim
Untuk bisa sampai ke area stasiun Kereta Cepat Whoosh, KCIC sudah menyediakan sejumlah aksesibilitas dan integrasi moda. Untuk stasiun Halim, calon penumpang dapat melalui DI Panjaitan sebagai akses utama. Selain itu, kawasan Stasiun Halim saat ini sudah terkoneksi dengan LRT Jabodebek dan Transjakarta relasi Halim-Cawang dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.
Adapun untuk di Stasiun Padalarang, memiliki aksesibilitas dengan KA Feeder, KA Commuter, dan exit Tol Padalarang. Sementara untuk Stasiun Tegalluar, disiapkan shuttle bus oleh pihak Damri dan Summarecon untuk mempermudah masyarakat menjangkau area stasiun Kereta Cepat Whoosh. Selain itu, untuk dapat menuju Stasiun Tegalluar juga dapat menggunakan akses keluar tol KM 149 yang beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB
"Tahap awal operasional ini akan dievaluasi secara berkala dan diharapkan bisa mendapat respons baik dari masyarakat," ucap Dwiyana.
Sentimen: negatif (50%)