Sentimen
Negatif (88%)
3 Okt 2023 : 09.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan, Solo

Partai Terkait

Ditegur PKB, Menag Yaqut Ogah Cabut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis

3 Okt 2023 : 09.15 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Ditegur PKB, Menag Yaqut Ogah Cabut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas enggan mencabut pernyataannya yang mengajak masyarakat untuk tan memilih pemimpin yang hanya ganteng dan bermulut manis serta menjadikan agama sebagai kepentingan politik.

Imbauan kepada publik itu dia sampaikan dalam sambutan saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023).

Pernyataan ini pun membuat publik berspekulasi dan menduga diarahkan kepada Anies Baswedan yang merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan. Hal ini lah yang menyebabkan PKB meradang dan menegur Yaqut. Diketahui, Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, ketua umum PKB dalam pilpres 2024.

Mendapat warning dari partainya, Yaqut mengaku tidak ambil pusing. Dia menegaskan tidak akan mencabut pernyataannya itu.

"Saya sangat hormat sama beliau, tapi untuk satu hal itu, ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji, dengan mulut manis, mencabut itu saya enggak mau," tegas Yaqut di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Yaqut menilai pernyataannya tersebut disampaikan demi bangsa dan negara. Sehingga, dia kembali menegaskan tidak akan mencabut kalimat yang sudah keluar dari mulutnya.

"Publik harus memilih pemimpin dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang rasional bukan hanya tampilan fisik. Kedua, harus dicek track record pemimpin. Ini urusan bangsa dan negara. Kalau karena itu kemudian saya didisiplinkan, ya silakan, saya tidak akan cabut itu. Ini untuk bangsa dan negara," tegas Yaqut.

Tak hanya itu, perihal pernyataan dia terkait tidak boleh memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik, dia pun tegas melarang agama untuk berpolitik.

"Agama itu harus menjiwai setiap perilaku kehidupan kita, termasuk dalam berpolitik, tetapi jangan gunakan agama untuk berpolitik. Itu saja ya, masa begini juga kemudian ditertibkan, ya monggo, tapi saya enggak akan mencabut pernyataan saya," kata Menag Yaqut.

Sentimen: negatif (88.3%)