Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: University of Southern California
Kab/Kota: California
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Ini Dia Media Sosial Paling Sering Dibanjiri Hoaks
abadikini.com Jenis Media: News
Abadikini.com, JAKARTA – Penyebaran informasi palsu atau hoaks ramai ditemui pada media sosial populer, terutama menyoal pandemi Covid-19.
Melansir beritasatucom Senin (2/10/2023) menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Southern California pada 2023, seiring meningkatnya pengguna media sosial, jumlah informasi palsu ikut meningkat, bahkan hingga tiga kali lipat. Hal ini sangat berbahaya jika terus terjadi, karena akan menimbulkan banyak kegaduhan dan kontroversi.
Data di atas juga diperkuat oleh hasil survei yang dilakukan lembaga survei Jajak Pendapat (Jakpat) pada awal 2021, mencatat ada sejumlah media sosial populer yang menjadi sumber hoaks. Berikut media sosial populer yang sering dibanjiri hoaks.
Facebook
Facebook adalah salah satu platform media sosial terbesar di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif. Tetapi, kepopulerannya juga membuatnya rentan terhadap penyebaran hoaks. Konten dan informasi palsu sering kali berkembang pesat di Facebook, terutama melalui grup dan halaman yang tidak terverifikasi.
Berdasarkan hasil survei Jakpat dengan 2.321 responden dari seluruh Indonesia, menempatkan Facebook menjadi media sosial populer yang terbanyak menyebarkan berita hoaks, dengan nilai yang cukup tinggi yakni 61% sebagai media sosial sumber hoaks.
Media sosial milik CEO Meta Mark Zuckerberg ini, telah dua kali menyumbangkan hoaks, yakni pada semester kedua 2020 dan semester awal 2021.
Instagram
Media sosial di bawah naungan Meta ini, juga tidak luput dari berbagai berita dan informasi palsu. Berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat, Instagram menempati urutan kedua dengan perolehan nilai sebanyak 24%.
YouTube
YouTube menempati urutan ketiga dengan nilai 22%. Platform untuk berbagi video terbesar di dunia ini, sering menjadi tempat bagi informasi palsu. Banyak juga konten yang mengandung informasi tidak benar.
Meski begitu, YouTube telah berusaha untuk memerangi berbagai konten hoaks dengan menaikan algoritma pemfilteran. Tetapi, berbagai tantangan tetap ada dan belum terselesaikan sepenuhnya.
TikTok
TikTok adalah platform berbagi video pendek yang sangat populer di Indonesia, terutama pada remaja. Meski sebagian besar berisi konten hiburan. Tetapi, ada beberapa pengguna TikTok yang memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi palsu, dan dikemas dalam format yang menarik, sehingga sangat berpotensi menyesatkan para penggunanya.
X (sebelumnya Twitter)
X adalah platform microblogging yang berfokus pada berita dan tren terkini. Meski sering digunakan oleh situs berita resmi dan jurnalis, X juga menjadi sarang berbagai informasi palsu mudah menyebar. Tweet palsu atau informasi yang salah bisa menjadi viral dalam hitungan detik.
Tetapi, semenjak X diakuisisi oleh Elon Musk, X berupaya meningkatkan filter konten guna meminimalisir penyebaran informasi palsu.
Sentimen: positif (99%)