Sentimen
Positif (99%)
1 Okt 2023 : 20.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Semarang, Jabodetabek

Tokoh Terkait

Waspada! Cuaca Panas Mendidih Masih Lanjut Sepanjang Oktober

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

1 Okt 2023 : 20.20
Waspada! Cuaca Panas Mendidih Masih Lanjut Sepanjang Oktober

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa hari terakhir sebagian wilayah Indonesia dilanda oleh cuaca panas yang menyengat. Suhu 'gerah' ini diprediksi masih akan terjadi sepanjang Oktober ini. 

"Kondisi fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam rilis resmi dikutip Minggu, (1/10/2023).

-

-

Atas hal ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya.

Fenomena suhu panas terik ini sudah dirasakan masyarakat Indonesia sepekan terakhir. Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 22-29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi dengan kisaran suhu antara 35-38.0 °C pada siang hari.

Adapun wilayah yang mencatatkan suhu terpanas selama periode tersebut adalah Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka - Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023.

Sementara itu suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35.0 - 37.5 °C, di mana suhu maksimum hingga 37.5 °C terukur di wilayah Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023.

BMKG merinci, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer. Salah satunya adalah kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

"Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Faktor lainnya adalah posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Ini berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.

Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi. Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.


[-]

-

Kenapa Jakarta Bak 'Neraka' Siang Ini? BMKG Bilang Begini
(mkh/mkh)

Sentimen: positif (99.6%)