PIKIRAN RAKYAT - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto lebih disukai oleh para pemilih perempuan menurut Survei Litbang Kompas.

Elektabilitas Ganjar Pranowo di kalangan pemilih perempuan menjadi yang paling tinggi, yakni sebesar 36,6 persen. Posisi kedua dipegang Prabowo dengan elektabilitas sebesar 30,5 persen.

Sementara elektabilitas Anies Baswedan menjadi yang paling rendah, yakni sebesar 23,2 persen. Adapun 9,7 responden lainnya tidak menjawab.

Baca Juga: Identitas Nahdliyin yang Melekat pada Mahfud MD Bisa Membuka Komunikasi Ganjar Pranowo dengan Para Ulama

Terkait popularitas Ganjar tersebut, Peneliti BRIN Siti Zuhro menilai mantan Gubernur Jawa Tengah ini memiliki daya tarik yang memikat perempuan.

"Mengapa Ganjar disukai banyak perempuan, mungkin karena aura yang dimunculkan dan ekspresi yang ditampilkan menimbulkan rasa simpati sehingga mereka menyukai," katanya kepada wartawan pada Minggu, 24 September 2023.

Para perempuan yang lebih condong memilih Ganjar umumnya memiliki beberapa karakter. Mereka cenderung melihat sosok capres sebagai idola.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Prabowo Disukai Pemilih Perempuan, BRIN: Perempuan Suka yang Cool dan Baik Hati

"Kedua, karakter. Apakah capres yang baik, cool dan asyik untuk disapa dan diajak bicara," tutur dia.

Pemilih perempuan juga memiliki empati yang tinggi. Oleh karena itu, mereka menginginkan pemimpin yang dapat memahami kaum perempuan. Misalnya seperti diberi perhatian, dimomong, atau dilindungi.

Siti menjelaskan karakteristik perempuan penuh kelembutan, keibuan dan perhatian terhadap sesama dan sekitarnya. Maka dari itu, mereka tertarik dengan sosok laki-laki yang perhatian, baik hati, cool dan mudah memahami.

Baca Juga: Lari Pagi Bareng, Ketum Perindo Hary Tanoe Sebut Ganjar Pranowo Sosok Pemimpin Ideal

"Dalam konteks Pilpres, bila calonnya laki-laki, sosok kebapakannya akan disorot. Seperti apa keluarganya, harmnois kah, penuh rasa sayang kah ke istri dan anaknya," ujarnya.

Pemilihan responden di Survei Litbang Kompas dilakukan dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat yang acak. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen, dengan margin of error kurang lebih 2,65 persen.

Siti menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan salah satu contoh capres di Pemilu 2004 yang menjadi idola bagi para ibu-ibu.

Selain itu, perempuan rupanya cenderung tidak memilih calon pemimpin sesama perempuan.

"Data empiris ini ditunjukkan dari pengalaman pemilu selama ini, yaitu calon perempuan belum tentu dipilih oleh pemilih perempuan," katanya.***