Sentimen
Positif (97%)
26 Sep 2023 : 02.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mojokerto

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Kendaraan Matic Disarankan Tak Lewati Turun di Jalur Gotekan Pacet Mojokerto

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

26 Sep 2023 : 02.34
Kendaraan Matic Disarankan Tak Lewati Turun di Jalur Gotekan Pacet Mojokerto

Mojokerto (beritajatim.com) – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyarankan kendaraan matic tidak melewati turunan di Jalur Gotekan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Menyusul, banyaknya kasus kecelakaan dikarena jalan yang ekstrim.

Ini setelah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur menggelar peninjauan lapangan daerah rawan kecelakaan di Ruas Jalan Provinsi Cangar, Kota Batu – Pacet, Kabupaten Mojokerto dalam rangka peningkatan keselamatan Daerah Rawan Kecelakaan di Ruas Jalan Provinsi Cangar Kota Batu – Pacet Kabupaten Mojokerto. Di jalur alternatif tersebut menjadi jalur sering terjadi kecelakaan.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan, dari peninjauan yang dilakukan dengan instansi terkait ada beberapa evaluasi. “Dari sisi geometri jalan, teknik kendaraan kita akan mengusulkan kepada AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) meminta agar motor matic bisa seperti motor biasa, entah menggunakan teknologi apa,” ungkapnya, Sabtu (16/10/2021).

Dari hasil survey, lanjut Soerjanto, banyak tempat di Indonesia yang rawan terjadi kecelakaan karena kondisi jalan yang ekstrim. Secara nasional pihaknya yang juga akan memberikan edaran kepada Menteri Perindustrian untuk merekomendasikan sepeda motor yang cocok digunakan di Indonesia seperti apa.

“Kita juga akan memberikan regulasi kepada pabrik dan menghimbau jalur ini (Gotekan, red) tidak digunakan sebagai jalan alternatif, kalau bukan orang sini lewat tidak akan tahu kondisi. Kita juga akan meminta agar Google memberi keterangan jalur ekstrim saat melewati jalur Gotekan sehingga ada tanda jika akan melewati jalur ekstrim. Sehingga ini akan mencegah kecelakaan di jalur Gotekan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional UPT LLAJ Mojokerto Dinas Perhubungan Provinsi (Dishub) Jatim, Yoyok Kristyowahono menambahkan, Ditjen Hubdat, KNKT bersama stakeholder terkait mencoba secara langsung jalur Ruas Jalan Provinsi Cangar Kota Batu – Pacet Kabupaten Mojokerto. “Ada masukan untuk kendaraan matic baik roda dua dan empat,” tambahnya.

Sebanyak 52 rambu yang terpasang di sepanjang Ruas Jalan Provinsi Cangar Kota Batu – Pacet Kabupaten Mojokerto dinilai kurang banyak. Memang diakui, beberapa rambu diantaranya mengalami kerusakan, patah karena tertabrak kendaraan yang terlibat kecelakaan di jalur tersebut. Sehingga diharapkan ditambah lagi rambu himbauan, seperti di jalur turunan dipasang rambu hati-hati jalan turunan.

“Rambu tersebut diminta untuk diberikan penjelasan pemberitahuan berapa meter jalan turunan tersebut. Termasuk jalan naik, harus ditambahi rambu papan tambahan. Biasanya setelah ada rambu hati-hati memang ada rambu lanjutkan, seperti himbauan hati-hati jalan turunan, jalan berbelok maupun jalan tanjakan. Jalan tersebut tidak direkomendasi menjadi jalur alternatif terutama saat turun,” ujarnya

Yoyok menjelaskan, titik turun adalah di Pos Perhutani Batu yang ada di jalur Cangar. Sementara dari Sendi – Gotekan sepanjang 3,3 km tersebut terdapat turunan di Gotekan, dari hasil peninjauan dinilai terlalu curam sehingga tidak di rekomendasi untuk dilewati jalur alternatif untuk turun dari Cangar – Batu. Khususnya untuk kendaraan matic.

“Akan tetapi, perlu kita ingatkan jika di jalur ini memang banyak UMKM yang harus dibantu. Dengan menjadi jalur alternatif memang cukup membantu tapi ini belum ada keputusan final karena masih konsultasi. Dari hasil evaluasi yang sering yang paling banyak sering mengalami kecelakaan, sepeda motor matic. Kami menyarankan bagi yang mau turun agar kendaraan harus dilihat dari kampas rem, luasan minyak rem, V-Belt harus dikontrol,” tuturnya.

Dengan demikian, lanjut Yoyok, kendaraan bisa berjalan dan berfungsi dengan baik. Kendaraan matic menurut Yoyok, sebenarnya untuk perkotaan sehingga tidak disarankan untuk melewati jalur turunan Gotekan. Namun pihaknya memiliki solusi agar kecelakaan di jalur tersebut tidak banyak terjadi.

“Jalan ini (Gotekan, red) bukan untuk turunan namun kita memberikan solusi. Di Sendi 2, kendaraan matic kita akan belokkan kiri namun memang harus ada kajian uji kelayakan dari Dinas PU untuk bisa dilalui saat turun dari jalur Cangar – Pacet. Sebenarnya jalan lama tapi difungsikan kembali. Namun untuk revitalisasi diperlukan kajian dan perizinan dari pihak Perhutani,” tegasnya. [tin/kun]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Post navigation

Sentimen: positif (97%)