Sentimen
Negatif (99%)
25 Sep 2023 : 20.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Tokoh Terkait

Polusi Makin Bahaya, Kemenkes Gandeng KLHK Lakukan Hal Ini

25 Sep 2023 : 20.56 Views 5

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Polusi Makin Bahaya, Kemenkes Gandeng KLHK Lakukan Hal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan serta Kementerian Investasi/BKPM melakukan identifikasi dan mitigasi terkait polutan yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan dari hasil identifikasi tersebut, ada partikel dengan ukuran kurang dari 2,5 mikron, yang disebut PM 2.5.

Partikel ini dihasilkan dari emisi kendaraan yang tidak sempurna, kemudian polutan pabrik, dan sampah pembakaran di masyarakat.

"Ini kita tangani dan kita identifikasi serta kita koordinasikan dengan kementerian terkait agar mengurangi PM 2.5 yang menjadi polutan utama di masyarakat," jelas Dante dalam Sustainable Future, CNBC Indonesia, Senin (25/09/2023).

-

-

Kemenkes pun menyiapkan Tim Pokja Khusus secara nasional, untuk melihat peningkatan infeksi saluran pernapasan tersebut di tengah masyarakat. Dante mengatakan dalam satu bulan terakhir, kasus infeksi saluran pernapasan meningkat 2-3 kali lipat di Jabodetabek.

"(Angka infeksi) Bisa sampai 300 ribu di seluruh Jabodetabek. Itu untuk anak-anak dan dewasa, padahal sebelumnya angkanya rendah," kata dia.

Dia menegaskan masalah ini ditanggapi secara serius oleh pemerintah. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara pun bukan pada perekonomian, tetapi juga kesehatan masyarakat di masa depan. Dante mengatakan jika persoalan ini dibiarkan maka akan ada lebih banyak penyakit yang muncul akibat polusi.

"Bukan hanya infeksi saluran pernapasan, mungkin juga terjadinya kanker yang lebih cepat. Agar tidak menjadi masalah serius harus segera dimitigasi," tegas Dante.

Kemenkes pun melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah atau mengurangi dampak polusi. Salah satunya, masyarakat disarankan menggunakan masker saat berada di tempat dengan polusi tinggi.

Adapun masker yang disarankan Kemenkes adalah KN95 dan KF94 karena secara struktural dapat mencegah terjadinya masuknya partikel PM2.5 tersebut ke saluran napas. Dante tidak menganjurkan masker penggunaan masker kain, karena tidak dapat memproteksi dari partikel PM2.5.

Masyarakat juga disarankan menggunakan transportasi umum, untuk mengurangi emisi kendaraan dari kendaraan. Kemenkes juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melakukan indentifikasi pabrik-pabrik yang menyumbang polutan tinggi.

"Kemenperin sudah melakukan identifikasi, dan sudah mengingatkan bahkan menutup beberapa pabrik yang berkaitan dengan masalah polutan tinggi tersebut," pungkas Dante.

Untuk diketahui, di Indonesia penyakit pernapasan menghabiskan dana Rp 10 Triliun per tahun di dalam pembiayaan BPJS, sehingga polusi udara yang menjadi penyebabnya harus segera diatasi agar tidak berdampak negatif lebih lanjut.


[-]

-

Anak Buah Luhut Ungkap 3 Penyebab Utama Polusi Jakarta
(rah/rah)

Sentimen: negatif (99.9%)