LENGKONG,AYOBANDUNG.COM -- Siapa yang tidak ingin menjadi PNS? Menjadi seorang PNS adalah salah satu cita-cita anak bangsa, karena meniti karir sebagai PNS bisa membuat orang dihormati.

Bahkan ada yang bilang bahwa Pria yang bekerja sebagai PNS adalah sosok menantu idaman mertua.

Bahkan setiap tahunnya seleksi CPNS selalu penuh peminat.

Namun apakah sudah tahu sejarah dari PNS di negara ini?

PNS atau Pegawai Negeri Sipil memiliki peran dalam pengelolaan administratif, sejarah panjangnya menggambarkan perkembangan politik dan sosial di Indonesia.

PNS memiliki peran penting dari masa penjajahan hingga sekarang.

Pada masa Kolonial Belanda peran PNS terbatas pada melayani kepentingan Belanda dan mempertahankan kekuasaannya. PNS direkrut dengan cara turun temurun.

Baca Juga: Kepala PPATK Beri Testimoni Sistem Single Salary Usai Lembaganya Kena Uji Coba, Bagaimana Hasilnya?

Pada era kemerdekaan PNS merupakan penopang negara, pada zaman ini pemerintah mulai membuat Peraturan,Undang-undang, untuk mengatur status dan kewajiban PNS.

Pada zaman ini perekrutan sudah transparan dan seluruh rakyat Indonesia boleh mengikutinya, asalkan sesuai dengan kualifikasi.

Pada zaman orde lama, pada zaman Soekarno perekrutan PNS jadi lebih terpolitisasi jika pegawai dianggap setia kepada atasan ia akan mendapatkan posisi strategis.

Namun, politisasi ini juga berdampak pada kualitas birokrasi, dimana loyalitas politik menjadi lebih diutamakan daripada kapabilitas dan integritas.

Sedangkan pada masa Orde Baru saat dipimpin Presiden Soeharto, mulai melakukan upaya untuk memodernisasi birokrasi, dengan mewajibkan para PNS melakukan berbagai pelatihan dan pendidikan.

Namun pada zaman ini pemerintah mengendalikan seluruh sistem birokrasi, yang berpotensi menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Juga: Cek Besaran Tukin yang Didapat PNS Tiap Kelas Jabatan Setelah Single Salary Diberlakukan, Intip di Sini!

Sedangkan pada era reformasi dan kontemporer yaitu pada tahun 1998, pada zaman ini pemerintah berubah dan lebih transparan, bahkan saat perekrutan pun pemerintah menggunakan kualifikasi dan kompetensi tanpa menghiraukan politik dan koneksi, ini salah satu upaya pemerintah agar tidak terjadi korupsi di negara ini.

Lalu siapa PNS pertama di Indonesia?
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, ia resmi menjadi PNS pada tahun 1940, tahun yang sama dengan terpilihnya ia sebagai Raja Keraton Yogyakarta.

Namun surat keanggotaannya baru ditandatangani oleh Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara A.E manihuruk pada tahun 1974, dan uniknya ia bukanlah seorang PNS.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX, merupakan orang pertama yang membantu perekonomian negara pada saat kemerdekaan.

Pada awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia terpuruk bahkan kas negara kosong, serangan Belanda membuat pertanian dan industri rusak parah dan membuat perekonomian terhambat.

Baca Juga: Memiliki Kemistri yang Kuat Prabowo Subianto Ingin Ganjar Pranowo Jadi Wakilnya, Apa Bisa?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX pun memberikan hartanya sebesar 6 juta golden yang merupakan pecahan uang pada masa itu, dengan tujuan membantu roda pemerintahan tetap berjalan.

Ia merupakan bapak pramuka dan diberi medali Bronze Wolf.

Namun ia dinyatakan wafat di Amerika pada tanggal 2 Oktober 1988. Dan karena jasanya pada negara ia diberi gelar pahlawan.

Demikian informasi yang dapat disampaikan mengenai sejarah PNS semoga bermanfaat.***