Sentimen
Positif (93%)
23 Sep 2023 : 16.10
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Universitas Muslim Indonesia

Kab/Kota: Gunung

Pakar: Cawapres Tak Lagi Hanya Diidentikkan sebagai Figur yang Berfungsi Sekadar Tingkatkan Elektabilitas

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

23 Sep 2023 : 16.10
Pakar: Cawapres Tak Lagi Hanya Diidentikkan sebagai Figur yang Berfungsi Sekadar Tingkatkan Elektabilitas

PIKIRAN RAKYAT - Dari tiga bakal calon presiden (capres) yang akan berebut suara dalam Pemilihan Presiden 2024, baru Anies Baswedan yang sudah menentukan pilihan. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto belum mengumumkan sosok yang akan mendampingi dalam Pemilihan Presiden 2024. Terdapat saran dari pakar untuk Prabowo menentukan pilihan cawapres.

Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri Bachmid menyarankan agar Prabowo menggandeng cawapres dari kalangan teknokrat.

"Cawapres tidak lagi hanya diidentikkan sebagai figur, yang berfungsi untuk sekadar meningkatkan elektabilitas pemilu," ujar dia, Kamis 21 September 2023.

Baca Juga: Langkah Medis saat Petualangan Alam Bebas, Apa yang Harus Dilakukan Kala Darurat Medis?

Menurutnya, konsep yang ideal adalah calon presiden yang berani mengembalikan serta mendudukkan pranata wakil presiden, sesuai derajat konstitusionalnya berdasarkan UUD 1945.

"Menentukan cawapres yang sesuai dengan kebutuhan negara," tuturnya, "dan tidak semata-mata ban serep karena tugas konstitusional negara ke depan akan semakin kompleks, lebih berat dan menantang."

Lebih lanjut dia pun menyarankan agar Ketua Umum Partai Gerindra itu memilih sosok yang teknokratis, seorang intelektual, cendikiawan yang menguasai aspek ketatanegaraan serta kepemerintahan. Menurutnya, praktik pengisian jabatan wapres dengan konsep meritokrasi pernah terjadi dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, seperti Dwitunggal Sukarno-Hatta, saat Sukarno berperan sebagai solidarity maker pada awal kemerdekaan dan Hatta berperan sebagai administrator negara.

Sosok yang bisa dipertimbangkan

Prof. Yusril Ihza Mahendra menjadi sosok yang menurut Fahmi bisa dipertimbangkan sebagai cawapres Prabowo Subianto. Dia mengungkapkan, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu merupakan sosok teknokratis sejati yang bisa memainkan pelbagai peran konstitusionalnya sebagai wapres.

Baca Juga: Persib Pernah Mengubur Kepala Kerbau di Lapangan Tegalega

Dia menilai, Yusril akan fokus mengurus dan menata negara, membangun sistem yang kuat, menata birokrasi serta bagaimana membenahi mekanisme dan sistem ketatanegaraan yang ada saat ini.

"Urusan yang demikian ini tentunya membutuhkan peran seorang wapres yang mumpuni," tutur dia, "yang menguasai teknis hukum tata negara, membutuhkan seorang cendikiawan yang andal, agar konsolidasi demokrasi tetap berada pada rel yang benar.

Dua nama

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengusulkan dua nama yang bakal mendampingi Prabowo Subianto. Hal itu disampaikannya di Makassar, Senin.

"Bakal cawapres itu sudah jelas, Pak Erick Thohir," ucap dia, "nomor dua Pak Muhadjir, sudah."

Baca Juga: Apa Saja yang Harus Dibawa Pendaki Perempuan Saat Mendaki Gunung?

Prabowo mengungkapkan, pihaknya masih terus menggodok bacawapres yang akan mendampingi dalam Pemilihan Presiden 2024. Hal itu disampaikannya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis.

"Mengenai wakil presiden , kita sudah sepakat akan terus menggodok sesuai dengan tradisi adat kita," tuturnya, "musyawarah mufakat."

Dia berujar, tujuan dari musyawarah mufakat secara damai dalam penentuan bacawapres untuk kepentingan nasional dan rakyat.***

Sentimen: positif (93.8%)