Soal Bocah 8 Tahun Meninggal Tertimpa Dinding Saat Berwudhu, DPRD Kota Padang Ikut Bersuara
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus meninggalnya Gian, bocah delapan tahun akibat terimpa dinding berwudu karena ditabrak sepeda motor oleh MH, siswa SMP menjadi perhatian Pemkot Padang. Atas kejadian itu, Wali Kota Padang Hendri Septa langsung bertakziah ke rumah korban. Namun, takziah itu dianggap tidak cukup bagi DPRD Kota Padang.
"Bapak Wali Kota bersama Kapolresta Padang sudah takziah ke rumah duka," ujar Sekda Kota Padang Andre Algamar kepada JawaPos.com, Jumat (22/9).
Insiden itu bermula siswa SMP bernisial MH, 13, mengendarai sepeda motor dengan standing di areal Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada Senin (18/9) sore. Cara dia berkendara seperti itu membuat sepeda motor lepas kontrol dan menabrak dinding. Kebetulan dinding itu adalah tempat berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Di saat yang bersamaan terdapat dua orang bocah sedang mengambil air wudu. Diketahui salah satunya bernama Gian. Nahas pada saat kejadian itu Gian tertimpa dinding rubuh dan berujung dengan meninggal dunia.
Andre Algamar menambahkan, Pemkot melalui Dinas Pendidikan mengingatkan kembali kepada seluruh kepala sekolah dan komite agar melarang siswanya mengendarai sepeda motor ke sekolah. Apalagi tidak memakai helm. "Apalagi memakai kendaraan tidak memiliki SIM," ujarnya.
Dia meminta pihak sekolah dan orang tua memperketat pengawasan bagi anak-anaknya berangkat ke sekolah.
Sementara untuk siswa yang berkeliaran di luar sekolah di luar jam sekolah dan masih mengenakan seragam sekolah terus ditertibkan. "Upaya menertibkan selalu dilakukan oleh satpol PP dan Polresta Padang," tandasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Padang Jafar mengapresiasi Wali Kota Padang Hendri Septa bertakziah ke rumah korban. Kasus itu harus disikapi dengan sebaik-baiknya. "Namun, langkah itu tidak cukup dengan takziah ke rumah korban," ungkap anggota Fraksi PKS itu.
Jafar menyarankan Pemkot Padang membuat kebijakan lanjutan yang tujuannya kasus serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. "Harus ada gerakan interventif dan preventif," ungkap alumnus MAN 2 Padang itu. (JPC)
Sentimen: negatif (99.4%)