Sentimen
Positif (99%)
23 Sep 2023 : 04.51
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: Cilacap

PGE Akan Produksi Bahan Bakar Hijau dari 2 Wilayah Geothermal

23 Sep 2023 : 04.51 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

PGE Akan Produksi Bahan Bakar Hijau dari 2 Wilayah Geothermal

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) saat ini tengah menggenjot pemanfaatan bahan bakar hijau berupa green hydrogen (hidrogen hijau). Adapun produksi green hydrogen rencananya akan dilakukan di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulubelu di Lampung dan WKP Lahendong di Sulawesi Utara.

Direktur Operasi PGE Ahmad Yani mengatakan, pilot project pengembangan hidrogen hijau di WKP Ulubelu merupakan penggunaan panas bumi secara langsung. Produksi green hydrogen dari WKP ini pun rencananya bakal diserap untuk kebutuhan Kilang Cilacap.

"Kita sudah jalan pilot project di dua area ya, tempatnya satu di Ulubelu bekerja sama dengan internal anak usaha Pertamina RU 2 Cilacap untuk akan mengambil hasil dari green hydrogen yang kita hasilkan," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Jumat (22/9/2023).

-

-

Sedangkan untuk rencana pengembangan green hydrogen yang ada di WKP Lahendong saat ini masih dalam tahap studi bersama dengan perusahaan asal Jepang.

Sebagaimana diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya menyampaikan produksi dari hidrogen hijau Pertamina rencananya bakal diprioritaskan untuk pasar ekspor. Namun, tidak menutup kemungkinan setelah itu akan dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik.

Bahkan, untuk mengembangkan bahan bakar masa depan ini, Pertamina telah menjalin kerja sama dengan mitra strategis dari Belanda untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) yakni Pondera Wind Farm. Produksi yang dihasilkan dari PLTB tersebut rencananya juga akan digunakan untuk hidrogen hijau.

"Untuk kita terlalu dini, tetapi negara lain seperti Jepang-Korea yang industrialisasi yang jauh lebih tinggi membutuhkan nah kita suplai dulu. Sampai nanti di satu titik ketika kita sudah siap, kita sudah punya. Rencana awal ekspor tapi bukan tidak mungkin setelah transisi ini terjadi baru kita serap. Market kita besar makanya transisinya ini penting," tuturnya saat ditemui usai acara 'Sarasehan 100 Ekonom Indonesia' di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Untuk diketahui, energi panas bumi selama ini digunakan untuk pemanfaatan tidak langsung yang memproses energi panas untuk menjadi energi listrik. Namun demikian, ke depan pemanfaatan energi panas bumi dapat dilakukan untuk produk turunan yang lebih luas, salah satunya seperti hidrogen hijau.


[-]

-

Genjot Tambahan Kapasitas PLTP, PGE Anggarkan Rp 24,5 Triliun
(wia)

Sentimen: positif (99.7%)