Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus berupaya menggenjot kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Salah satunya melalui pendekatan Cogeneration dengan teknologi Binary.

Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani mengungkapkan teknologi Binary sendiri berperan penting dalam peningkatan kapasitas terpasang di Wilayah Kerja Panas Bumi PGE. Setidaknya seluruh WKP perusahaan rencananya akan menerapkan teknologi tersebut.

Melalui pendekatan ini, PGE tidak hanya menggunakan uap secara konvensional dalam proses pembangkitan listrik, namun air yang selama ini dipisahkan dari proses konvensional tersebut langsung diinjeksikan ke dalam perut bumi. Adapun tambahan kapasitas listrik dengan menggunakan teknologi ini rata-rata mencapai 30%.

"Nah energi itu kita manfaatkan lagi untuk menghasilkan listrik sehingga dari sistem yang ada dengan resources yang ada kita bisa meningkatkan kapasitas listrik yang dihasilkan average rata-rata sekitar bisa mencapai 30% dari eksisting tergantung dari kondisi karakteristik dari fluidanya," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (21/9/2023).

Ia pun mencontohkan penerapan teknologi Binary yang telah lebih dulu diimplementasikan di WKP Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara dengan kapasitas 500 kilowatt. Namun demikian, pemanfaatannya sendiri saat ini masih untuk operasional perusahaan.

"Kita gunakan hanya untuk apa namanya untuk on use operation untuk efisiensi operasional kita jadi listrik yang dihasilkan untuk menggerakkan pompa pompa dalam proses pembangkitan listrik," kata dia.

-

-

Menurut Ahmad dengan adanya penerapan teknologi Binary di WKP Lahendong, membuat keekonomian sebuah proyek semakin meningkat. Sehingga, ke depan untuk setiap pengembangan baik untuk pengembangan lapangan baru atau eksisting pihaknya akan gabungkan dengan teknologi ini.

"Sehingga nilai keekonomiannya jadi lebih baik. Karena investment cost menjadi lebih murah turun, yang paling penting lagi low risk resikonya tidak ada dampak risiko. Kemudian time frame dari project dari mulai start COD menjadi lebih cepat," ungkapnya

-