Dubes India Buka Suara Kenapa Ganti Nama Jadi Bharat
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia, Shri Sandeep Chakravorty, ikut buka soal wacana India yang ingin berganti nama menjadi Bharat. Hal ini ditegaskannya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Selasa (19/9/2023).
Dalam penuturannya, Shri Sandeep menjelaskan bahwa Bharat bukanlah sebuah nama baru melainkan sudah ada dalam konstitusi India. Ini merupakan nama lama dan saat ini sedang dicoba untuk lebih sering digunakan.
"Konstitusi menyebutkan pada bagian pembukaan pertama bahwa India adalah Bharat. Jadi India telah bergantian menggunakan Bharat," paparnya.
Nama 'Bharat' sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena sudah tercantum di konstitusi. Jadi, pada konstitusi India terdapat dua rujukan penyebut nama negara, yakni India yang digunakan dalam bahasa Inggris dan Bharat yang diperuntukkan dalam bahasa Hindi.
"Tapi menurut saya kita akan menggunakan lebih banyak sekarang, sudah digunakan, tapi mungkin kita akan lebih mempopulerkannya dan menggunakannya lebih banyak," tambahnya.
Sebelumnya, nama Bharat sudah digunakan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Modi terlihat menggunakan plang nama 'Bharat' untuk mengganikan nama India.
Ini juga merupakan kesekian kali Modi memakai nama itu dalam gelaran G20 setelah sebelumnya memberikan undangan makan malam dengan stempel 'Presiden Bharat'.
Selain Bharat, ada juga 'Hindustan' untuk merujuk India dalam bahasa Urdu yang artinya "Tanah umat Hindu". Di keseharian, ketiga nama tersebut dipakai secara resmi oleh masyarakat. Namun, secara global, India menjadi nama yang paling umum digunakan.
[-]
-
Pengumuman! India Mau Ganti Nama, Ini Nama Barunya(sef/sef)
Sentimen: netral (61.5%)