Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
Linmas Pelaku Kekerasan di Shelter Dipecat, Pemkot Surabaya Jalankan SOP Baru
SuaraSurabaya.net Jenis Media: News
Pemerintah Kota Surabaya sudah memecat tiga oknum anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang terlibat penganiayaan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) penghuni baru shelter.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, hasil pengembangan ternyata tidak hanya satu oknum, tapi tiga orang yang terlibat menganiaya ABH.
“Tiga, jadi sebenarnya ada satu, tapi setelah pengembangan, saya minta tidak ada kata selesai, kalau belum tuntas. Ternyata ada tiga, kita keluarkan semua,” ujarnya, Selasa (7/3/2023).
Selain memecat tiga oknum Linmas, Pemkot Surabaya juga menjalankan sejumlah langkah perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Langkah ada beberapa. Satu, ketika anak masuk shelter, harus diperiksa dulu kesehatan tubuh, ada luka atau tidak, baru masuk,” imbuhnya.
Tak hanya melakukan pemeriksaan saat ABH masuk shelter tapi juga memastikan penanganan selama di dalam shelter, diperlakukan dengan baik.
“Kedua kalau sudah di dalam, bagaimana cara dia ada di dalam. Keluar, diperiksa lagi. Agar bisa menjaga betul anak-anak di sana sebagai orang tua,” katanya.
Pemeriksaan serupa dilakukan ketika ABH keluar dari shelter. Selain itu, ada ASN yang bertugas menjadi koordinator di rumah aman atau shelter, semua petugas yang berjaga juga harus melalui tes psikologi terlebih dahulu. SOP itu berlaku di semua shelter atau rumah aman milik Pemkot Surabaya.
“Di shelter lainnya juga sama, begitu semuanya,” tuturnya.
Terpisah, Ipda Tri Wulandari Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya membenarkan total pengembangan ada tiga oknum. Namun, hingga kini polisi masih mengumpulkan barang bukti.
“Masih dalam proses penyelidikan. Mengumpulkan bukti-bukti dan saksi. Yang dilaporkan satu orang, tapi hasil lidik ditemukan dua orang (lagi),” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Surabaya Children Crisis Center (SCCC) mengungkap kekerasan anak oleh Linmas di shelter aman yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ke polisi dan LPA Jatim awal Maret ini. (lta/iss)
Sentimen: negatif (66.5%)