PKS Tetap Dukung Anies, Demokrat Disebut Gabung KIM

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

18 Sep 2023 : 05.10
PKS Tetap Dukung Anies, Demokrat Disebut Gabung KIM

JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi pembaca setia Kompas.com, semangat pagi. Mengawali hari ini, kami suguhkan ulasan peristiwa politik penting yang terjadi sepekan kemarin. Sebab, sejumlah manuver politik terlalu menarik untuk dilewatkan begitu saja oleh pembaca setia.

Sedikitnya, ada dua peristiwa politik yang menarik untuk diulas. Pertama, soal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Peristiwa menarik lainnya, soal Partai Demokrat yang dikabarkan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Geliat peristiwa politik ini kami ulas dalam Gelitik Nasional, Gerakan Sepekan Politik Nasional. Ini dia rangkumannya.

PKS resmi dukung Anies-Cak Imin

Seperti diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung pencapresan Anies Baswedan sempat mengalami goncangan baru-baru ini.

Koalisi yang diresmikan pada awal Februari 2023 ini mulanya terdiri dari Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat. Namun, akhir Agustus 2023 kemarin, Demokrat hengkang dan mencabut dukungan buat Anies.

Baca juga: Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Langsung Gelar Rapat di Rumahnya

Demokrat menuding telah terjadi pengkhianatan, lantaran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara sepihak menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies.

Padahal, perihal cawapres seharusnya menjadi kewenangan Anies. Demokrat pun merasa dipaksa menerima keputusan yang ditentukan secara sepihak ini.

PKB sendiri sebelumnya telah berkoalisi dengan Partai Gerindra mendukung Prabowo Subianto. Namun, pada Sabtu (2/9/2023), Anies dan Muhaimin resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal capres-cawapres Pemilu 2024.

Deklarasi Anies-Cak Imin itu tak dihadiri PKS. Sikap PKS atas Koalisi Perubahan dan Persatuan pun sempat dipertanyakan.

Namun, akhirnya, pada Jumat (15/9/2023), PKS resmi menyatakan dukungan buat Anies-Cak Imin. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan, keputusan yang diambil berdasarkan hasil Musyawarah ke-9 Majelis Syuro PKS ini menegaskan sikap PKS tetap berada di Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKB.

"Ini sekaligus menepis berbagai keraguan masyarakat, dengan adanya hasil ini," kata Syaikhu dalam konferensi pers di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Syaikhu pun menginstruksikan kader-kadernya untuk memenangkan Anies-Cak Imin pada pilpres mendatang.

Sementara, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar meyakini, tak akan ada persoalan di akar rumput untuk memenangkan Anies-Muhaimin. Menurut dia, kerja sama politik antara PKS, Nasdem, dan PKB adalah kehendak Tuhan dan akan diterima oleh kader-kader PKS.

“Enggak ada, enggak ada pekerjaan rumah (untuk konsolidasi akar rumput). Ini Allah yang menyatakan kok. Ente jangan menciptakan perpecahan,” ujar Aboe.

Aboe pun memastikan bahwa keputusan Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah bulat, mendukung Anies-Cak Imin. PKS juga mengaku tak akan mengubah sikap.

“Ini sudah kata mati. Jangan datang satu (parpol) mengubah keputusan. Enggak ada, yang lain sudah tinggal ngikut-ngikut saja,” kata dia.

Demokat dikabarkan dukung Prabowo

Sementara, setelah sempat menyendiri usai menarik dukungan dari Anies dan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Demokrat dikabarkan telah menambatkan pilihan ke Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pencapresan Prabowo.

Para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju bahkan menggelar pertemuan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) sore untuk menyambut bergabungnya Demokrat.

Hadir dalam pertemuan itu, Prabowo sebagai bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta. Keempat partai ditambah Partai Bulan Bintang (PBB) merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju.

Selain keempat tokoh tersebut, hadir pula Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Agus Jabo, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha, dan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana.

Dokumentasi Kementerian Pertahanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto duduk bersebelahan dengan Presiden ke-6 Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara HUT ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Selasa (12/9/2023).Kabarnya, dalam pertemuan itu hadir pula Ketua Majelis Tinggi sekaligus mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“SBY sudah di Hambalang,” kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

“Ahlan wa sahlan saudaraku Partai Demokrat bergabung ke KIM,” tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga mengatakan, salah satu alasan bergabungnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju ialah karena SBY nyaman dengan Prabowo. Viva bilang, SBY bakal ikut memperjuangkan kemenangan Menteri Pertahanan itu.

“Pak SBY sendiri menyatakan akan ikut turun gunung untuk mau memperjuangkan Pak Prabowo menjadi Presiden,” kata Viva Yoga saat ditemui di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Baca juga: Demokrat Belum Gabung KIM meski SBY-AHY Datangi Rumah Prabowo

Terkait ini, Demokrat buka suara. Koordinator juru bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, arah dukungan Partai Demokrat akan ditentukan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai pada Kamis (21/9/2023).

"Untuk keputusan resmi Demokrat bergabung dengan koalisi atau kerja sama untuk Pilpres 2024, akan disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Rapimnas Partai Demokrat, hari Kamis, 21 September 2023," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2023).

Herzaky mengakui bahwa SBY turut hadir dalam pertemuan bersama para ketua umum partai politik pendukung Prabowo di Hambalang, Minggu sore. Namun, menurutnya, kehadiran itu hanya silaturahmi biasa, bukan menandakan bergabungnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju.

"Agenda hari ini adalah silaturahmi kebangsaan bersama presiden ke-6 Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono," kata Herzaky.

Bagaimana menurut pembaca setia Kompas.com? Mungkinkah Demokrat benar merapat ke koalisi pendukung Prabowo? Atau, masih ada peluang bergabung dengan koalisi PDI Perjuangan yang mendukung Ganjar Pranowo? Kita tunggu saja kelanjutannya ya!

 

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (100%)