JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang dalam rangkaian kunjungan kerja di Nanning, China, Sabtu (16/9/2023).

Dalam pertemuan ini, Ma'ruf mendorong penguatan kerja sama antara kedua negara, salah satunya kemitraan di sektor perdagangan.

"Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia dengan potensi kerja sama yang masih besar. Saya harapkan dukungan Yang Mulia untuk impor dan akses pasar komoditas unggulan Indonesia ke Tiongkok,” kata Ma'ruf, Sabtu, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Setelah Anies, Ganjar Akan Isi Kuliah Kebangsaan FISIP UI pada 18 September

Menurut dia, kedua negara dapat memanfaatkan berbagai kerangka kerja sama perdagangan regional dan multilateral untuk mendukung peningkatan kerja sama ekonomi.

Kemudian, Ma'ruf juga menekankan pentingnya kerja sama pengembangan produk halal antara Indonesia dan China.

Mantan ketua Majelis Ulama Indonesia ini mendorong ada kerja sama antara otoritas halal Indonesia dan China demi menguatkan kemitraan di sektor tersebut.

“Perdagangan dan investasi produk halal memiliki potensi amat luas di kedua negara kita, serta kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika,” ujar Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin Ajak Pengusaha China Berinvestasi di Industri Halal

Selain itu, ia juga mendorong kerja sama people-to-people demi memperkuat kemitraan ekonomi antara Indonesia dan China.

“Kita perlu mendorong pengembangan pusat budaya dan bahasa untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Tiongkok yang belajar bahasa Indonesia, maupun sebaliknya,” tutur dia.

Ma'ruf juga ingin ada kerja sama pendidikan vokasi antara Indonesia dan China yang dapat menjadi penghubung dengan dunia usaha dan industri.

Baca juga: Maruf Amin Melawat ke China Selama 6 Hari

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menambahkan, PM Li Qiang menyambut positif gagasan yang disampaikan oleh Ma'ruf dalam pertemuan tersebut.

"PM China menyambut baik gagasan Wapres Ma’ruf Amin untuk memperluas dan memperdalam hubungan antar-kedua negara. Bahkan, Li Qiang memuji Indonesia sebagai negara teladan di ASEAN dalam konteks membangun kerja sama hubungan antara dua negara," kata Masduki.

-. - "-", -. -