Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Slipi
Tokoh Terkait
Ridwan Kamil Jadi Cagub DKI atau Jabar, Bukan Cawapres
Tirto.id Jenis Media: News
tirto.id - Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) tidak akan diusung menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024. Partai Golkar memproyeksikan Ridwan Kamil diusung kembali di Pilgub Jawa Barat atau pindah ke Pilgub DKI Jakarta.
"Saat ini RK ditugaskan oleh Partai Golkar untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Barat ataupun DKI, itu saja. Untuk Cawapres belum ada pembahasan atau ke arah sana, akan tetapi kita akan lihat perkembangannya seperti apa." ucap Dave saat ditemui di Gedung DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (16/9/2023).
Menurutnya, cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto di Koalisi Indonesia Maju belum ditentukan, baik oleh Partai Golkar maupun oleh partai politik lainnya, yakni Partai Gerindra, PAN, Gelora, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"Saat ini untuk cawapres sesuai dengan kebijakan partai golkar, hanya pak Airlangga yang tahu. Jadi enggak usah dikembangkan kesana kemari lagi, akan tetapi kalau perkembangannya nanti seperti apa ya kita lihat," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng mendesak agar mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Menurutnya, keputusan Partai Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres patut dievaluasi. Hal itu mengingat, Golkar sempat mendukung Prabowo di 2014 dan kalah. Mekeng tidak ingin mengulang kejadian tersebut untuk kedua kalinya.
"Masa Golkar jadi pendukung Prabowo melulu dari 2014. Sudah dukung kalah terus, sekarang disuruh dukung lagi," kata Mekeng saat dihubungi awak media pada Kamis (14/9/2023).
Selain itu, dia mengkritik keputusan Golkar untuk tetap menjadikan Airlangga Hartarto menjadi cawapres Prabowo.
Menurutnya, Gerindra tidak akan mau menerima usulan tersebut karena elektabilitas Airlangga cenderung tak mumpuni untuk menang di Pilpres 2024.
"Jadi Airlangga pun harus realistis. Kalau dia nggak diterima oleh Gerindra, oleh koalisinya. Dia harus berpikir realistis untuk partai bukan untuk dia pribadi," tegasnya.
Sentimen: positif (100%)