Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Institusi: IPB, Institut Pertanian Bogor
Kab/Kota: bandung, Bogor
Tokoh Terkait
Minta Ambil Peran dalam Ancaman Krisis Pangan, Jokowi Puji Inovasi IPB
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM-- Presiden RI Joko Widodo meminta IPB University mengambil peran dalam menghadapi ancaman krisis pangan.
Hal itu dikatakan Joko Widodo saat orasi pada Sidang Terbuka IPB dalam rangnka Dies Natalis ke-60 di Graha Widya Wisuda IPB Dramaga, Kabupaten Bogor pada Jumat (15/9/2023).
Presiden yang kerap disapa Jokowi ini pun tidak lupa mengucapkan Dies Natalis ke-60 kepada IPB University.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dipilih Tentukan Apa yang Paling Membuatmu Bahagia!
"Kepada keluarga besar Institut Pertanian Bogor, selamat Dies Natalis yang ke-60, semoga IPB semakin jaya dan semakin kontributif untuk memecahkan permasalahan bangsa dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa," ucap Jokowi.
Dalam orasinya, ia menjelaskan potensi tantangan kedepan yang harus dipecahkan.
Salah satu diantaranya terkait ancaman krisis pangan dan situasi geopolitik yang semakin memanas.
Baca Juga: 3 Tempat Main Sepatu Roda di Bogor yang Seru dan Gratis
"Urusan pangan ini saya serahkan ke IPB, Insyaallah rampung. Saya tunggu apa antisipasi kita, rencana dan pelaksanaannya harus seperti apa. Kita perlu inovasi besar yang bisa menjadi terobosan dan langkah besar," kata Jokowi.
Menurutnya, IPB University telah terbukti melahirkan berbagai inovasi terutama dalam hilirisasi di sektor pertanian.
"Saya tadi waktu masuk sudah ditunjukkan oleh Pak Rektor, banyak sekali inovasi-inovasi yang menghilirkan hilirisasi dari inovasi bisa masuk ke industri dan saya harus menyampaikan apa adanya, luar biasa," ujar Jokowi.
Baca Juga: Cafe Hutan Pinus di Bandung Cocok Buat Healing atau WFA, Sejam dari Pusat Kota Enakeun Pisan
Ia menyebut, sejumlah hasil inovasi yang dilihat di antaranya cabai merah berukuran besar, bibit padi khusus untuk daerah tandus, hingga garam dan rumput laut yang dikemas dengan kemasan yang sangat baik.
"Ada beras yang satu hektarenya bisa menghasilkan 12 ton, ada garam, rumput laut, ada macam-macam dengan kemasan-kemasan yang sudah sangat modern, dengan brand yang sangat kelihatan sekali digarap dengan sentuhan marketing yang sangat bagus," terangnya.
Kemudian, Jokowi meminta para menteri yang hadir dalam kegiatan itu untuk memanfaatkan produk hasil inovasi dari IPB tersebut.
"Ini pak menteri pertanian yang beras tadi diambil itu, yang cabai gede-gede juga diambil. Berikan ke petani sebanyak-banyaknya, wong barangnya jelas sekali," pintanya.
Baca Juga: Tes Kepribadian Pilih 1 Gambar yang Kamu Suka, Hubunganmu dengan Si Dia saat Ini Terungkap: Putus atau Lanjut?
Sementara, Rektor IPB University Arif Satria mengungkapkan, bahwa IPB telah berkontribusi terhadap pertanian dan pangan.
Rektor menuturkan, bahwa IPB telah menghasilkan 116 varietas unggul, ada varietas padi IPB 11S Bepe, IPB 9G, IPB 10 G, varietas sorgum Sorice, Marigold dll. IPB 3S sudah diterapkan di 26 provinsi di Indonesia.
"IPB juga memiliki varietas Pepaya Calina yang diekspor ke 11 negara, Nanas PK-1 ke tiga negara, dan teknologi budidaya kedelai dengan produktivitas 4,63 ton/hektare," ungkap sang rektor.
"Diversifikasi pangan yang dikembangkan antara lain, beras dari jagung, beras dari rumput laut dan beras dari sorgum untuk subtitusi impor. Ada juga mie-non terigu. Bibit unggul Ayam IPB D1-D4, dan Lele C1-kuat," tambah Arif Satria.
Dalam 5 tahun terakhir, lanjut Rektor IPB telah mengembangkan konsep Agromaritim 5.0 yang merupakan perpaduan inovasi unggul berbasis teknologi 4.0 dengan tujuan pembangunan berkelanjutan
Menurutnya, ada sekitar 68% riset yang dikembangkan bertema agromaritim 4.0 dengan kekuatan artificial intelligence, blockchain, robotic, data analitik dan IOT.
"IPB telah mengembangkan sistem produksi padi sawah cerdas, deteksi pintar kesehatan padi, smart seeds untuk pemupukan presisi, Robot Melon, Swarm Robotics, robotic bawah air. dan Robot Cerdas lainnya," terang Arif Satria.
Selain itu, IPB juga telah mengembangkan OPTIMA dan preci palm, mesin pemanenan sawit e-BHAR dan mesin pemupukan presisi nutriferads untuk sawit 4.0.
"IPB juga telah mengembangkan system monitoring konversi lahan hutan dan sawah, komposit kayu transparan, smart aquaculture, smart coastal management, batrei bawah laut dan Sistem logistik cerdas preciFLog," pungkas Arif Satria.
Sentimen: positif (100%)