Sentimen
Negatif (88%)
15 Sep 2023 : 08.39

Cuma Butuh 3 Bulan Untuk Meloloskan PSN Rempang Eco City, Said Didu: Lalu Pejabat Salahkan Rakyat!

15 Sep 2023 : 08.39 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Cuma Butuh 3 Bulan Untuk Meloloskan PSN Rempang Eco City, Said Didu: Lalu Pejabat Salahkan Rakyat!

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, ikut angkat suara soal polemik yang terjadi di Rempang Tanah, Batam, Kepulauan Riau.

Blak-blakan, Said Didu menyinggung bagaimana proses lolosnya Pulau Rempang hingga jatuh ke tangan investor.

"Gerak cepat penguasa demi China di Pulau Rempang, Juli MOU Indonesia - China," ujar Said Didu dalam cuitan Twitternya (14/9/2023).

Tambahnya, pada Agustus 2023, keluar keputusan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut, proyek Rempang merupakan proyek strategis nasional (PSN).

"Agustus, keputusan Menko Perekonomian bhw proyek Rempang adlh Proyek Strategis Nasional," ucapnya.

Puncaknya, kata pria kelahiran Pinrang itu, pada September 2023, rakyat yang sudah ratusan tahun menetap di Rempang digusur.

"September, rakyat yang sudah ratusan tahun di Rempang digusur," imbuhnya.

"Pejabat salahkan rakyat, dilanjutkan?," sambung dia.

Seperti diketahui, beberapa anak-anak menjadi korban gas air mata saat kericuahan pemblokadean jalan menuju ke Pulau Rempang, Kamis (7/9/2023) kemarin.

Kericuhan tersebut terjadi saat Personil gabungan polisi, TNI dan BP Batam turun ke wilayah tersebut dan dihadang masyarakat.

BP Batam kabarnya akan melakukan pematokan dan pengukuran tanah di Pulau Rempang untuk membangun investasi skala besar dan merelokasi warga.

Namun, suasana menjadi ricuh, dan aparat melepaskan gas air mata.

Dilihat pada video yang beredar, sejumlah siswa diselamatkan dan dibawa ke rumah Sakit karena terkena gas air mata dalam peristiwa tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, sedikitnya ada dua sekolah yang terdampak dari gas air mata, SD negeri 24 dan SMP negeri 22.

Gas air mata tersebut terbawa angin hingga menuju ke sekolah.

Akibatnya, beberapa siswa terpaksa dilarikan, karena mengalami sesak napas.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (88.9%)