Sentimen
Positif (57%)
13 Sep 2023 : 22.00
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: London

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait
Morgan

Morgan

Duh! Ekonomi Inggris Masih Suram, Bakal Masuk Jurang Resesi?

13 Sep 2023 : 22.00 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Duh! Ekonomi Inggris Masih Suram, Bakal Masuk Jurang Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Inggris mengalami penyusutan tercepat dalam tujuh bulan terakhir. Angka Produk Domestik Bruto (PDB)  turun 0,5% pada Juli, di bawah perkiraan kontraksi 0,2% dalam jajak pendapat para ekonom Reuters.

Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), output jasa menjadi faktor utama yaitu turun 0,5%. Sementara itu, perekonomian menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal kedua secara keseluruhan, di mana ONS menegaskan kembali perkiraan pertumbuhan sebesar 0,2%.

Menurut angka ONS, penurunan mengejutkan pada bulan Juli berarti perekonomian menyusut pada laju tercepat sejak Desember. Ini adalah tanda terbaru dari tekanan ekonomi akibat tingginya tingkat suku bunga. Pada Selasa, angka menunjukkan tunggakan hipotek Inggris melonjak ke level tertinggi dalam tujuh tahun dalam tiga bulan hingga Juni.

-

-

Bank-bank investasi besar memangkas ekspektasi pertumbuhan Inggris. Goldman Sachs merevisi perkiraan pertumbuhan tahunannya menjadi 0,3% dari 0,5% dan JP Morgan menurunkan peringkatnya menjadi 0,4% dari 0,6%.

Foto: Suvenir bendera Raja Charles digantung di dalam toko menjelang Penobatan Raja Charles dan Camilla, Permaisuri di London, Inggris, 30 April 2023. (REUTERS/HENRY NICHOLLS)
Suvenir bendera Raja Charles digantung di dalam toko menjelang Penobatan Raja Charles dan Camilla, Permaisuri di London, Inggris, 30 April 2023. (REUTERS/Henry Nicholls)

Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics, mengatakan angka PDB mungkin mengindikasikan resesi ringan telah dimulai dan pertumbuhan yang mendasarinya telah kehilangan momentum sejak awal tahun ini.

Dales menyoroti pemogokan dan cuaca 'basah' yang tidak biasa yang membebani sektor-sektor tertentu, namun mengatakan output menurun lebih luas, menunjukkan pelemahan yang meluas.

"Meski begitu, dengan pertumbuhan upah yang masih kuat, kami menduga Bank of England masih akan menaikkan suku bunga untuk terakhir kalinya pada minggu depan, dari 5,25% menjadi 5,50%," kata Dales, seperti dikutip CNBC International.

Namun James Smith, ekonom pasar negara maju di ING, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa dengan mengurangi kebisingan, perekonomian tampaknya masih tumbuh, meskipun hanya sedikit.

"Kami pikir perekonomian akan cenderung datar pada kuartal-kuartal mendatang dan resesi ringan tidak dapat dikesampingkan," ucapnya.

Potensi kekhawatiran bagi bank sentral muncul pada Selasa, ketika data menunjukkan pertumbuhan tahunan dalam gaji tidak termasuk bonus tetap stabil di 7,8% yang menjadi rekor tertinggi. Hal ini dikombinasikan dengan tanda-tanda sedikit melemahnya pasar tenaga kerja, karena pengangguran meningkat 0,5 poin persentase.

Pound Inggris melemah 0,2% terhadap dolar AS pada US$ 1,245 pada pukul 8:40 pagi waktu London pada hari Rabu, dan juga melemah terhadap euro.


[-]

(tfa/wur)

Sentimen: positif (57.1%)