Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pemilu 2019
Tetap Setia di Belakang Anies, PKS Siap Kawal Pasangan AMIN
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut, kader dan pengurus akan mengawal musyawarah majelis syuro (MMS) Partainya.
"Insya Allah kader dan pengurus PKS akan mengawal hasil MMS sebelumnya yaitu capres PKS Anies Baswedan," ujar Mardani dalam cuitan Twitternya (12/9/2023).
Lebih lanjut, Mardani menegaskan soal pemilihan wakil Anies, pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya dengan komunikasi bersama partai pendukung.
"Dan selanjutnya pada 15 September nanti, akan diputuskan dalam MMS PKS salah satunya tentang cawapres yang diusulkan," ucapnya.
Bakal Cawapres yang dimaksud Mardani, dari pimpinan PKB dalam hal ini Muhaimin Iskandar.
"Sudah kita ketahui bersama, adalah Gus Amin alias Cak Imin," imbuhnya.
Untuk itu, dia membeberkan pihaknya siap mengawal untuk memenangkan pasangan Anies-Cak Imin (AMIN).
Dia pun menggambarkan bagaimana kedekatan antara mereka sejauh ini. PKS, NasDem, dan PKB menggelar silaturahmi membahas strategi politiknya.
"Hari ini di DPP PKS, Anies baswedam, dan Gus Ami berjumpa bersilaturahim," tandasnya.
Sebelumnya, Cak Imin ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Selasa (29/8/2023).
Merujuk pada berbagai survei, rata-rata elektabilitas Cak Imin ada di kisaran 2,1 persen.
Mantan Menteri Tenaga Kerja tersebut masih kalah dibandingkan dengan Erick Thohir, AHY, maupun Ridwan Kamil.
Namun, survei terbaru PolMark Research Center (PRC)-PolMark Indonesia menunjukkan elektabilitas Cak Imin sudah melesat.
Dalam survei terbaru mereka, elektabilitas politikus berusia 56 tahun tersebut mencapai 4,8 persen.
Untuk wilayah Jawa Timur, Cak Imin menempati posisi teratas dalam daftar capres pilihan masyarakat dengan angka 11,5 persen, jauh di atas Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa 5,8 persen.
Cak Imin akan didukung PKB dalam pemilu tahun depan. Berdasarkan rekapitulasi hasil pemilu 1999-2019, rata-rata perolehan suara PKB adalah 11,07 juta atau 9,05 persen.
Perolehan suara terbesar tercatat pada pemilu 2019, 13,57 juta atau 9,69 persen sementara terendah pada pemilu 2009, yakni 5,15 juta atau 4,94 persen.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (99.5%)