Banjir Bandang Landa Libya Timur, Kemlu: Tidak Ada WNI Menjadi Korban
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Banjir bandang melanda wilayah Libya Timur, seperti Benghazi, Sousse, Al Bayda, Al-Marj, and Derna pada Senin (11/9) waktu setempat. Akibatnya, 2.000 orang meninggal dunia.
Pemerintah Libya telah menetapkan status darurat dan menggelar operasi pencarian dan penyelamatan.
Baca Juga
Pj Heru Sebut Sodetan Ciliwung Inisiasi Jokowi Atasi Banjir Jakarta
Menanggapi bencana ini, Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban bencana banjir yang melanda Libya timur.
"KBRI Tripoli terus memantau perkembangan di lapangan, dan telah mengeluarkan imbauan melalui jejaring masyarakat agar WNI di wilayah tersebut meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau prakiraan cuaca melalui media resmi pemerintah Libya," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha di Jakarta, Selasa (12/9).
Baca Juga
Banjir Terjang Korea Selatan, Puluhan Orang Tewas
Judha melanjutkan, KBRI Tripoli telah berkomunikasi dengan otoritas di Libya timur dan komunitas Indonesia.
Sebagian besar WNI di Libya, yang berdasarkan data KBRI Tripoli berjumlah 282 orang, bertempat tinggal di Libya bagian barat.
Dalam keadaan darurat, WNI di seluruh Libya dapat menghubungi Hotline KBRI Tripoli 24 jam dengan nomor +218 94 481 5608. (*)
Baca Juga
Puluhan Orang Tewas dan Ribuan Mengungsi Akibat Banjir di Korsel
Sentimen: positif (65.3%)