Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Pernah Ledek Program Kartu Jokowi, Kini Prabowo Malah Siap Lanjutkan Jika Jadi Presiden
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Potongan video lawas bakal Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berkampanye mendadak viral baru-baru ini.
Menurut informasi yang dihimpun, video tersebut diambil saat Prabowo melakukan kampanye pada April 2019 lalu.
Tepat saat dirinya berpasangan dengan Sandiaga Uno dan menantang pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Pada bagian awal video tersebut, Prabowo nampak memparodikan bagaimana Jokowi memasarkan sejumlah program kartunya jika terpilih lagi menjadi Presiden.
"Kemiskinan menurun, menurun dari kakek ke cucu. Kita membangun banyak infrastruktur, nanti rakyat akan kita bagi kartu-kartu," ujar Prabowo dalam video tersebut.
Ditegaskan Prabowo, rakyat Indonesia tidak butuh kartu. Akan tetapi, mereka membutuhkan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Bung, kita butuh pekerjaan, bukan kartu," tukasnya.
"Betul," teriak para pendukung Prabowo.
Belakangan dan juga dimunculkan dalam video, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan siap melanjutkan program ekonomi prorakyat Presiden Joko Widodo apabila terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024.
Hal tersebut ditekankan Prabowo saat menghadiri Seminar Ekonomi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan, dan yang lain-lain kita harus amankan. Kita teruskan," kata Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Jurnalis senior Muchlis A Rofik menyebut, adanya video tersebut mengingatkan siapa lawan terberat Prabowo sebenarnya.
Menurut pria yang telah melalang buana di beberapa stasiun televisi swasta itu, musuh Prabowo merupakan dirinya sendiri.
"Video-video kek gini penting. Mengingatkan kita semua. Bahwa lawan terberat Prabowo adalah dirinya sendiri," imbuhnya.
Sekadar diketahui, Prabowo Subianto bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang. Dia pun telah diapit dukungan dari PAN dan Golkar.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (93.4%)