Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Tokoh Terkait
Aliansi Pemuda minta penangguhan penahanan 7 warga Rempang
Alinea.id Jenis Media: News
Aliansi Pemuda Melayu menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kericuhan antaran warga kampung adat dengan aparat gabungan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, pada pekan lalu.
"Saya mewakili aliansi memohon maaf kepada TNI-Polri, tim terpadu atas kejadian-kejadian sebelumnya dari aksi pertama terjadi pelemparan batu bahkan sampai hari ini," ucap Koordinator Umum Aliansi Pemuda Melayu, Dian Arniandi, dalam keterangannya, Senin (11/9).
Ia menerangkan, aksi para warga menolak pengukuran ruang hidupnya untuk dialihkan untuk proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tidak ditunggangi siapa pun. Bahkan, sudah sedari awal masyarakat meminta ada solusi terbaik dari pemerintah.
"Demi Allah, tidak ada tekanan sama sekali!" tegasnya.
Di sisi lain, Aliansi Pemuda Melayu mengajukan surat penangguhan penahanan kepada Kapolresta Barelang untuk 7 orang yang diamankan sesaat usai konflik. Selain itu, menarik surat perizinan aksi untuk hari ini lantaran batal dilaksanakan.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, sebelumnya mengatakan, ada 8 orang yang diamankan saat kericuhan terjadi. Mereka ditangkap karena membawa senjata tajam, katapel, batu, dan benda berbahaya lainnya.
"Tentunya atas perbuatannya akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya di Mabes Polri, Jumat (8/9).
Kabidhumas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, menambahkan, ada sekelompok masyarakat asing yang menghambat arus lalu lintas dan jalan warga setempat saat relokasi di Rempang. Ketika diperiksa, aparat menemukan alat-alat ketapel, batu, senjata tajam, dan molotov.
Sentimen: negatif (93.4%)