Polemik Rempang, Investasi Bukan Janji
TVOneNews.com Jenis Media: News
tvOnenews.com - Rempang Eco-City: Industri, teknologi dan Kearifan lokal. Tiga komponen penting untuk masa depan. Masa depan generasi pemuda Rempang Galan, masa depan Ekonomi Barelang dan Marwah Indonesia di mata negeri seberang.
Dengan nilai investasi sekitar Rp 381 triliun hingga tahun 2080 nanti, pengembangan Pulau Rempang memberi dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Spillover Effect) wilayah Batam serta kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.
Development Plan PT MEG, menunjukkan Pulau Rempang dengan luasan kurang lebih 17.000 hektare akan dibangun menjadi kawasan industri, perdagangan, residensial hingga wisata yang terintegrasi.Dengan konsep "Green and Sustainable City", wilayah ini akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepri, khususnya pemuda Rempang.
Bahkan target, 30.000 tenaga kerja sampai 2028 dan 306.000 orang selama pengembangan kawasan hingga 2080 mendatang.
Praktis mestinya publik harus jeli melihat kearifan lokal tak akan ditinggal, apalagi BP Batam sudah komit kepada publik. Namun, tampaknya publik tak percaya begitu saja karena rumah ganti belum tampak jadi.
Betul saja, karena kata Kepala BP Batam sedari awal rumah itu akan jadi di akhir 2024. Dan selama itu, ia komit gelontorkan biaya untuk warga yang terdampak.
Maunya Rudi rumah-rumah warga jadi, sehari semalam. Tapi Rudi hanyalah perpanjangan tangan pusat di daerah. Ada regulasi yang harus menunggu prosedur dari pusat.
Kepala Biro Humas, BP Batam, Ariastuty saat ditanya menjawab, bahwa pembangunan rumah dengan biaya tak sedikit harus melalui prosedur dan payung hukum yakni Peraturan Presiden.
"Kami sudah koordinasi selalu baik dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian terkait, kami sudah upayakan ini cepat, sambil kami dilapangan juga sosialiasi, kami harap masyarakat mendapat informasi jelas, bukan dari pihak-pihak lain," Ariastuty jelaskan.
Lalu menanggapi kejadian pada Kamis (7/9/2023), Arias mengatakan pihaknya sangat menyayangkan harus menjadi demikian.
"Bapak Kepala (Muhammad Rudi) bahkan mengawal warga yang terkena imbas, beliau khawatir dan minta kami cek ke lokasi. Semua yang terkena, kita kawal untuk dapat pengobatan di Rumah Sakit hingga memastikan kembali dengan selamat," kata Tuty.
Terakhir, ia umumkan bagi warga yang secara sukarela ingin menyerahkan lahannya kembali pada pemerintah bisa mengunjungi 3 posko: RSKI Galang, Kantor Camat Galang dan PTSP Batam Center.
Sentimen: positif (40%)