PIKIRAN RAKYAT – Kemunculan bacawapres yang diusung PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, dalam tayangan azan di salah satu stasiun televisi menjadi perhatian publik. Banyak pihak yang khawatir kemunculan tersebut merupakan bagian dari politik identitas.

Ganjar yang mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung dalam tayangan tersebut tampak berwudu kemudian menyambut jemaah yang datang untuk salat berjemaah di sebuah masjid. 

Menanggapi kekhawatiran publik, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa kemunculan Ganjar tidak terkait dengan politik identitas. Sebaliknya, Ganjar hanya mengajak masyarakat melakukan hal positif, yakni beribadah.

“Bukan (politik identitas), karena Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” tuturnya usai menghadiri acara senam sicita di Jakarta.

Baca Juga: Peluang Demokrat Bentuk Poros Baru Kecil, Paling Rasional Gabung ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto

“Jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa, kemudian dikatakan politik identitas,” katanya merepons unggahan akun @Yom-N-Friends di X.

Hasto mengungkit sisi religius Ganjar. Dia dan sang istri, Siti Atiqah, berasal dari kalangan pesantren. Sehingga menurut Hasto, dalam kesehariannya pasangan tersebut memang menampilkan kehidupan yang agamis.

“Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu (yang) original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” ucapnya.

Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Yusuf Lakaseng mengecam pihak-pihak yang menganggap Ganjar melakukan politik identitas melalui tayangan azan.

Baca Juga: KPK Koordinasi dengan Polri untuk Periksa Dito Mahendra Terkait Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi

“Itu tuduhan sumir lawan poitik saja. Di tayangan itu, Ganjar terlihat netral. Tidak ada unsur politik sama sekali, apalagi kampanye,” ujarnya.

“Menurut saya itu justru bagus, Ganjar sedang menjalankan sila pertama Pancasila,” katanya melanjutkan.

Pada 9 Juni 2023, Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo meresmikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

"Kerja sama politik ini adalah kerja sama dalam kaitannya pilpres untuk mengusung Bapak Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden Indonesia 2024," kata Hary Tanoe di Gedung DPP PDI Perjuangan.

Sebelum memutuskan mendukung Ganjar, Perindo sudah melakukan safari politik dengan sejumlah partai. Perindo sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Pada akhirnya, pilihan Perindo jatuh kepada PDIP. Keduanya sepakat menjalin kerja sama politik dalam memenangkan Ganjar Pranowo.

"Dan pada akhirnya putusan jatuh untuk bermitra kerja sama politik degan PDI Perjuangan," ujar Hary Tanoe.***