LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, realisasi gagasan Ridwan Kamil, menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo merupakan tugas yang sulit.

Hendri, yang akrab disapa Hensat, mengomentari wacana Ketua Tim Koordinator Pemenangan Ganjar, Ahmad Basarah, yang menyebutkan Ridwan Kamil sebagai salah satu kandidat yang dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo.

Menurut Hensat, Ridwan Kamil atau kang Emil harus melewati tiga tahapan sebelum hal tersebut terlaksana. Dan ini tidaklah mudah.

Pertama, Ridwan Kamil memerlukan izin dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang juga tengah berjuang untuk menjadi kandidat cawapres Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ciptakan Pemilu Berkualitas, Bawaslu Jabar Dorong Peran Perempuan dalam Pengawas Partisipatif

Selain itu, mantan gubernur jawa barat itu juga belum lama menjadi anggota partai berlambang beringin tersebut.

Kedua, posisi politik Golkar saat ini berada dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama PAN dan Gerindra. 

Sehingga kata Hensat, jika ingin pindah koalisi, maka Golkar harus membutuhkan izin dari Presiden Jokowi.

Ketiga, mendapatkan izin dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, akan sulit, karena dalam sejarahnya PDIP belum pernah mencalonkan wakil presiden yang berpotensi menjadi rival presiden dari PDIP di pemilu berikutnya.

Dia mengandaikan, seandainya Ganjar Pranowo menang dan Ridwan Kamil menjadi wapres, maka di pemilu berikutnya Kang Emil berpotensi menjadi lawan petugas partainya.

Hensat pun menyebutkan bahwa peluang Ridwan Kamil menjadi kandidat cawapres Ganjar Pranowo, bukan hal yang tidak mungkin, namun cukup rumit.

Sebelumnya diberitakan, ada breaking news dari Ridwan Kamil, usai lepas jabatannya sebagai gubernur jawa barat.

Baca Juga: Juara Dua Kali Berturut-turut di AHY Cup, Tim Voli Kabupaten Bekasi Siap Hadapi Lavani

Banyak yang mengira bahwa breaking news yang dimaksud ada kaitannya dengan jadi cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Namun, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa breaking news tersebut tidak berhubungan dengan cawapres Ganjar Pranowo.

Menjawab penasaran publik, Ridwan Kamil pun memberikan tanggapan, soal breaking news yang disebutkan.

Kang Emil mengungkapkan bahwa breaking news yang dimaksud adalah "me time" atau waktu untuk dirinya sendiri.

Dia mengatakan bahwa selama 10 tahun tidak pernah memiliki waktu untuk diri sendiri karena menjabat sebagai kepala daerah.

Sekarang, setelah masa jabatannya sebagai kepala daerah berakhir, Ridwan Kamil berencana untuk melakukan perjalanan keliling dunia bersama keluarganya.***