Mengemuka Usulan Pajak Judi Online di Rapat Komisi I dan Menkominfo, Susi Pudjiastuti: Sekalian Aja Bangun Casino
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Judi online menjadi salah satu yang diperbincangkan dalam rapat yang digelar oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dan Komisi I DPR RI, Christina Ariyani melalui kanal Youtube Komisi I DPR pada Selasa (5/9). Ia mengatakan terdapat usulan untuk memberlakukan pajak judi online.
Rapat tersebut kemudian viral di media sosial dan ditanggapi oleh eks menteri kelautan Indonesia, Susi Pudjiastuti pada Kamis (7/9) melalui cuitannya di Twitter (sekarang X) @susipudjiastuti. Ia menyayangkan adanya usulan dalam rapat DPR yang menginginkan agar judi online dikenakan pajak.
Menurutnya, fenomena judi online ini paling banyak menimpa kalangan menengah ke bawah masyarakat Indonesia. "Kenapa ga sekalian aja bangun Casino, karena mereka punya customer yang berasal dari kalangan atas," kata Susi Pudjiastuti.
"Judi Online yang kena banyak masyarakat kalangan bawah. Membuat kalangan ini menjadi tambah miskin. Kehilangan harta benda yang mereka tidak banyak punya," tambah mantan Menteri Kelautan RI itu.
Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan dirinya berkomitmen untuk memberantas judi online sejak dia menjabat beberapa waktu lalu. Di tengah upaya tersebut ia mengatakan justru ada pihak yang mengusulkan agar judi online dikenakan pajak saja.
"Saya berdiskusi dengan banyak pihak bilang ya sudah dipajakin aja, misalnya dibuat terang dipajakin. Kalau enggak, kita juga kacau," katanya
Meski begitu ia tidak dalam mendukung usulan tersebut sebab persoalan judi online perlu didiskusikan secara dingin. Menurutnya persoalan judi online bukan soal larangan dan teknologinya.
"Kalau kita larang sementara ini transaksional polisi juga sudah bilang sama saya. Pak ini transaksional kita tangkap dia di Kamboja. Kita ambil kasus di Kamboja legal lho judi, ditangkap di Thailand, Thailand juga legal judinya. Jadi di kawasan ASEAN cuman kita saja (Indonesia) yang nggak jelas," ujar Budi. (jpg/fajar)
Sentimen: negatif (66%)