JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Buron kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Dito Mahendra tertangkap di Bali kemarin (8/9). Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim langsung membawa Dito ke Jakarta.

Tim penyidik yang menangkap Dito tiba di Bareskrim sekitar pukul 16.00. Tampak Dito sudah mengenakan baju tahanan dan terborgol. Saat masuk ke kantor Bareskrim, Dito sempat menyampaikan pernyataan. “Tunggu, tunggu ya, akan saya buka semua,” katanya.

Dia tidak menjelaskan lebih jauh apa yang akan dibuka. Apakah terkait dengan kasus kepemilikan senpi ilegal ataukah terkait dengan kasus yang mengawali pemeriksaan dirinya. Yakni, kasus tindak pidana pencucian uang mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Dito memilih langsung masuk ke kantor Bareskrim.

Direktur Tipidum n

(Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan, penangkapan terhadap buron berinisial DM itu dilakukan pada Kamis pukul 14.30 WITA. DM ditangkap di kawasan Canggu, Bali. “Kami amankan di sebuah vila,” paparnya.

Dalam penangkapan tersebut, penyidik kembali menemukan senpi. Belum bisa dipastikan jenis senpi yang dibawa. Setelah tiba di Bareskrim, penyidik akan memeriksa Dito terkait dengan kasus senpi ilegal. Selama ini Dito belum pernah diperiksa karena dua kali mangkir dari panggilan Bareskrim. “Kami periksa dulu,” jelas jenderal bintang satu tersebut.

Dito ditetapkan menjadi tersangka pada 17 April setelah ditemukan sembilan senpi ilegal di rumahnya. Di antaranya, pistol Glock 17, revolver S&W, pistol Angstadt Arms, senapan Noveske, Glock 19, senapan AK-101, senapan Heckler & Koch MP, serta senapan angin Walther. Sejak 4 Mei, Bareskrim menetapkan Dito masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.

Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengapresiasi kinerja Dittipidum Bareskrim. Upaya Bareskrim membuahkan hasil setelah Dito berstatus buron beberapa bulan. “Tentunya ini memberikan kepastian hukum,” ujarnya.

Tentu, kata dia, diharapkan buron-buron lain juga segera ditangkap. Dengan demikian, Bareskrim dalam menangani kasus juga bisa lebih cepat dan lancar. “Kan ada buron lain juga,” terangnya. (idr/c14/bay/jpg)