Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Paspampres
Kab/Kota: Kebayoran Baru
Kasus: Tawuran
Tokoh Terkait
Prabowo dan Yenny Wahid Kompak Bicara Kesetiaan Koalisi, Sindir Cak Imin?
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, JAKARTA—Bakal calon presiden Prabowo Subianto dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid Kompak menyinggung pihak yang tidak setia membangun koalisi bersama.
Yenny sendiri mengunjungi kediaman Prabowo di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka melakukan pertemuan tertutup selama 1 jam.
BACA JUGA: Keluarga Pendekar PSHT Korban Tawuran antar Perguruan Silat di Taiwan Tuntut Keadilan
Setelahnya, Prabowo dan Yenny menemui awak media. Pada kesempatan itu, Prabowo menyinggung soal pentingnya membentuk sebuah koalisi yang solid jelang Pilpres 2024.
"Kan saya sekarang masuk dalam satu tim, satu koalisi. Koalisi itu kadang-kadang ada yang masuk, ada yang keluar. Itu enggak ada masalah," jelas Prabowo.
Awak media pun langsung bertanya, siapa pihak yang telah keluar dari koalisi itu. Menteri pertahanan itu pun langsung menjawab dengan nada bercanda.
"Kayak elu enggak tahu aja," kata Prabowo diikuti tawa.
Mendengar itu, Yenny Wahid menyela. Dia mengatakan hingga kini dirinya memang belum menentukan siapa calon presiden yang didukung di Pilpres 2024.
Namun, ketika sudah diputuskan Yenny memastikan tidak akan pindah ke calon presiden lain.
"Saya cuma mau bilang ya, saya memang lama membuat keputusan tapi sekali membuat keputusan, saya setia," ujar Yenny.
Sebagai informasi, awalnya pencapresan Prabowo didukung oleh Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Meski demikian, pada pekan lalu, PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memutuskan keluar dari koalisi pendukung Prabowo itu.
Alasannya, Cak Imin diajak berkoalisi dengan Partai NasDem untuk mengusung duet Anies Baswedan - Cak Imin sebagai calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Duet Anies-Cak Imin itu pun resmi dideklarasikan oleh NasDem dan PKB pada Sabtu (2/9/2023).
BACA JUGA: Panglima TNI Minta Anggota Paspampres Penyiksa Warga Dihukum Mati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Sentimen: negatif (88.6%)