Sentimen
Negatif (72%)
8 Sep 2023 : 22.10
Informasi Tambahan

BUMN: PT Taspen

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Soal Penggelapan Duit PNS di Taspen, Ini Kata Anak Buah Erick

8 Sep 2023 : 22.10 Views 2

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Soal Penggelapan Duit PNS di Taspen, Ini Kata Anak Buah Erick

KNews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan penyelidikan di PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau Taspen. Bahkan mantan istri Direktur Utama (Dirut) PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih, Rina Lauwy Kosasih, turut diperiksa sebagai saksi.

ANS Kosasih menjadi perbincangan sejak tahun lalu ketika adanya tuduhan Kamaruddin Simanjuntak terhadap bos Taspen tersebut yang diduga mengelola dana Rp 300 triliun untuk modal kampanye Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penggelapan dana sebesar Rp 300 triliun tersebut tidak masuk akal karena hampir setara dengan aset PT Taspen.

“Dikatakan bahwa diduga menggelapkan uang PNS Rp 300 triliun . Sementara aset taspen aja Rp 300 an triliun. Kalau digelapkan segitu [Rp 300 triliun] terus yang pembayaran terhadap pensiun dan dari mana itu dari mana uangnya,” ujarnya kepada wartawan.

Selain itu, Arya juga mengatakan, setiap tahun dana investasi PT Taspen juga diperiksa dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan demikian, semua aliran dana diketahui dan diawasi.

“Yang pasti itu tiap tahun itu dan Taspen itu ya investasi-investasi yang dilakukan itu kan di audit BPK tiap tahun. Tahu mana yang dikakukan kemana saja dananya diakukan dibuat. Kalau dikatakan uang PNS Rp 300 trilkun digelapkan, asetnya hanya Rp 300-an triliun di mana yang digelapkan, bingung kita juga,” jelasnya.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membuka penyelidikan baru di PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau Taspen. Mantan istri Direktur Utama (Dirut) PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih, Rina Lauwy Kosasih, turut diperiksa sebagai saksi.  (Zs/CNBC)

Sentimen: negatif (72.7%)