Plus Minus 5 Tahun Kepemimpinan Ridwan Kamil Menurut Pengamat Politik UIN Sunan Gunung Djati

8 Sep 2023 : 04.13 Views 5

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Plus Minus 5 Tahun Kepemimpinan Ridwan Kamil Menurut Pengamat Politik UIN Sunan Gunung Djati

AYOBANDUNG.COM -- Selasa, tanggal 5 September 2023 kemarin merupakan hari terakhir pengabdian Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil sebagai Gubernur Jawa Barat. Dan pada tanggal itu pula Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin pun dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Genap lima tahun Ridwan Kamil (RK) duduk di singgasana Gedung Sate mencurahkan segenap energinya untuk pembangunan Jabar. Lima tahun pula ia menggoreskan tinta kenangan pada masyarakat Jabar.

Pengamat politik dari UIN Sunan Gunung Djati, Dr Mahi M Hikmat, M.Si mencatat, sebagai politikus, Ridwan Kamil sudah merentang jalan karier sukses. Ia tidak perlu menjadi pengurus parpol, tetapi sempat duduk lima tahun di singgasana Pendopo Dalem Kaum dan Balai Kota di Jalan Wastukancana 2013-2018.

Padahal, menurut Hikmat, untuk menjadi Wali Kota Bandung bukan hal yang mudah.

Dr. Mahi M Hikmat, MSi (Dok. pribadi)

"Karakteristik masyarakat perkotaan yang kritis, dinamis, dan serbamulti serta birokrasi yang 'angker' pada masa itu, dilibasnya. RK satu periode menjadi Wali Kota Bandung bersama Oded Muhammad Daniel (Alm)," dikutip dari Kejakimpolnews.com, Rabu, 6 September 2023.

Baca Juga: Selain Gaji Pensiunan PNS Naik 12 Persen, Jokowi Sepakat Berikan Tambahan Rp4 Juta, Begini Ketentuannya!

Kepiawaian Ridwan Kamil membaca politics mapping atas peluang yang terbuka lebar untuk menjadi Gubernur Jabar tidak disia-siakannya. RK tidak 'kabita' untuk kembali ke posisi orang nomor satu di Kota Bandung yang nyaris dalam genggamannya untuk periode kedua.

Ia bersama H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E. mencalonkan menjadi Gubernur Jabar dan meraih suara terbanyak (7.226.254) ketimbang tiga pasangan calon lainnya, sehingga 5 September 2018 dilantik menjadi Gubernur.

Akhir-akhir ini RK berhadapan dengan delimatika yang nyaris sama. Kendati ia harus “pensiun” dahulu lebih kurang satu tahun, tetapi jalan untuk kembali menjadi Gubernur Jabar periode kedua sudah mulus.

Hampir semua orang memprediksi, jika RK mencalonkan Gubernur Jabar 2024, dipastikan akan terpilih kembali. Setidaknya, menurut Hikmat, ini pilihan paling realistis untuk karier politiknya ke depan.

Padahal sebelumnya, menurut Hikmat, peluang RK untuk menjadi pemimpin nasional pun besar, setidaknya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres), ia memiliki kans yang menggiurkan.

Hikmat menyebut, hasil survei Litbang Kompas Agustus 2023 RK didukung 8,4%, Sadiaga Uno 8,2%, Erick Thohir 8,0%, AHY 5,1%, dan Mahfud MD 3,7%. Hasil survei LSI April 2023 untuk cawapres menunjukkan RK mendapat 19,6%, Sandiaga Uno 18,9%, diikuti Erick Thohir, AHY, dan Khofifah Indar Parawansa di bawah 15%. Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) Maret 2023 menunjukkan, empat nama teratas bursa cawapres 2024: RK 20,3%, Sandiaga S.Uno 14,2%, AHY 13,4%, dan Erick Thohir 12.9%.

Saat itu, RK layak menjadi Wapres, setidaknya menurut responden dalam survei tersebut. Bahkan, pada awal-awal survei capres, RK pun mendapat dukungan; Rata-rata masuk lima besar teratas.

Namun, entahlah, ketika dukungan Parpol mengerucut pada tiga nama: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, nama RK “menghilang”.

Track record RK sebagai pemimpin Pemerintahan sangat positif. Ketika menjadi Wali Kota Bandung, ia mendapat lebih 299 penghargaan: 86 dari provinsi, 200 nasional, dan 13 internasional.

Selama menjadi Gubernur Jabar, RK pun memperoleh lebih dari 541 penghargaan dalam berbagai bidang. Dalam Anugerah Meritokrasi KASN 2020, Jabar melesat mengungguli Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anie Baswedan, Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Mengintip Pengolahan Sampah Mandiri di Kelurahan Tamansari, Hasilkan Pupuk Kompos dari Sampah Organik

Namun di antara prestasinya, berbagai kebijakan Gubernur RK pun tidak terlepas dari kontroversial, seperti:

Rencana pembangunan kolam renang di rumah dinas Pembentukan Tim Akselerasi Pembangunan yang berbau nepotisme. Pembangunan Masjid Al-Jabbar yang dianggap terlalu mahal. Catatan Ayobandung.com Beyond Anti Corruption (BAC) Ridwan Kamil ke Kejaksaan Agung (Kejagung) RI terkait dugaan keterlibatan dalam manipulasi proses lelang di proyek Masjid Al Jabbar. dan pembangunan masjid jami di lahan sekolah Kota Depok.

RK pun kontroversi karena dianggap politikus kutu loncat. Ketika mencalonkan Wali Kota Bandung ia didukung PKS dan Gerindra, tetapi ketika mencalonkan Gubernur Jabar didukung PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura.

Pada masa akhir jabatan Gubernur, ia pun bergabung dengan Golkar.***

Sentimen: positif (96.2%)