Jakarta, tvOnenews.com - Sukamta Bupati Tanah Laut akhirnya klarifikasi soal alasan menolak Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam membuka acara MTQ di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Peristiwa kurang mengenakan menimpa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Cawapres Anies Baswedan ini ditolak membuka Acara MTQ, di Tanah Laut, Banjarmasin.

Sedianya Cak Imin diundang membuka atau memberi sambutan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. 

Namun sayang, Cak Imin yang datang sudah tiba di lokasi acara, mendadak dibatalkan dan disebut merupakan permintaan dari Bupati Tanah Laut, Sukamta.

Sukamta keberatan Ketua Umum PKB Cak Imin hadir dan membuka acara MTQ.

Sukamta dihubungi oleh tim tvOne dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Bupati Tanah Laut ini angkat bicara soal peristiwa Cak Imin batal buka MTQ.

"Kami punya agenda tetap setiap tahun yakni Gema Al-Qur'an, saya juga pecinta Al-Qur'an dan itu kita agendakan setiap tahun, itu kita biayai dari APBD, jadi perlu saya garisbawahi gema Al-Qur'an itu dibiayai oleh APBD," ujarnya yang dilansir dari Youtube tvOnenews.

Singkat cerita, bicarakanlah kolaborasi JQH untuk menggelar MTQ internasional dan nasional.

Setelah pembicaraan segala macam, berdiskusi soal siapa yang membuka acara tersebut, muncullah nama Pak Wapres, kalau Wapres tidak bisa, Menteri Agama.

"Saya setuju kalau begitu, tapi sampai mendekati hari H-nya tidak ada kabar bahwa kesediaan pak Menteri, atau mewakili beliau pun tidak apa-apa untuk membuka," ujarnya.

Bahkan sampai hari pelaksanaan, Bupati Tanah Laut ini menyatakan kalau tidak Menteri Agama yang datang, dirinya bersedia yang membuka.

Kemudian, ditanyakan soal jika Cak Imin yang membuka acara MTQ, akankah menjadi masalah atau apa kekhawatiran dari Sukamta.

"Karena di situ saya dikasih jadawal itu Ketua PKB di rundown-nya, ini dana APBD tentu tidak boleh dong Ketua Partai yang membuka, pasti jadi masalah bagi saya," ujarnya.

Waketum PKB, Jazilul Fawaid. (tvOnenews/Abdul Gani Siregar)

Menanggapi hal itu, Jazilul Fawaid selaku Wakil Ketua Umum PKB menyebut kalau Muhaimin Iskandar pejabat negara.

"Pak Muhaimin itu Wakil Ketua DPR bidang koordinator kesejahteraan rakyat yang di situ mitranya Kementerian Agama, anggaran yang terkait Korkestra, pak Muhaimin ikut tanda tangan, kok bapak hanya selembar surat Ketua Umum PKB, bapak tolak," jelasnya.

"Bapak jangan bermain politi, bapak ini pejabat negara, pak Muhaimin pejabat negara, jadi maksud saya dudukkan pada tempatnya, seandainya to bapak tidak berkenan, bapak bisa ngomong baik-baik, tapi informasi saya dengar, pak muhaimin bapak tidak sambut, mau ke rumah bapak, bapak tolak," tegasnya.

Mendengar hal itu, Sukamta langsung menanggapi ucapan dari Wakil Ketua Umum PKB.

"Kalau beliau datang sebagai Wakil Ketua DPR, pastilah ada protokol yang menghubungi kami, ada surat dari sekretariat DPR, itu tata cara yang selalu berlaku seperti itu yang saya lakukan," ujarnya.

Lanjut Sukamta menyatakan jika ada tata cara yang seperti demikian, ia pasti akan menyambut dengan baik Muhaimin Iskandar.

"Ini PKB pun tidak pernah bicara sama saya, surat dari sekretariat dewan juga nggak ada, bahkan datang ke acara pun tidak ada yang memberitahu saya," tutupnya. (ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini