Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Pelaksana dari International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva Kristalina mengaku kagum pada negara-negara ASEAN dalam mengatasi ancaman perubahan iklim.

Menurutnya, negara-negara yang tergabung dalam kawasan ASEAN bukan hanya berada di garis depan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, tapi menjadi pendorong tindakan di kawasan ini dan secara global.

"Saya mengagumi negara-negara ASEAN dalam kemampuan untuk menanggapi tantangan iklim dengan hati," ujarnya di Hotel Park Hyatt Jakarta, Kamis (6/9).

-

-

Kristalina mengungkapkan, krisis iklim merupakan tantangan besar saat ini. Sebab, ancaman lingkungan juga akan memberikan efek domino yang dapat mengganggu stabilitas keuangan dan perekonomian dunia.

Kristalina menyebut, dalam tindakan penanganan ancaman perubahan iklim yang dilakukan negara-negara ASEAN ternyata dapat menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi.

"Pada akhirnya, tindakan ini menghasilkan peluang bagi pertumbuhan ramah lingkungan dan menciptakan lapangan kerja. Dan ini adalah mandat stabilitas makroekonomi dan keuangan, pertumbuhan dan lapangan kerja," ungkapnya.

Secara khusus, Kristalina memuji yang dilakukan oleh Indonesia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim melalui pemulihan hutan bakau. "Mangrove adalah hal yang indah. Mereka adalah perlindungan terhadap badai. Kawasan ini menciptakan lebih banyak potensi perikanan dan merupakan sumber karbon," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, lembaga keuangan di negara-negara ASEAN memberikan pendanaan bagi pihak yang fokus pada bisnis keberlanjutan.

"Betapa cepatnya pendanaan swasta dikucurkan untuk aksi iklim. Kami mendengar dari kamar dagang (Kadin) tentang bagaimana dunia usaha di Indonesia beradaptasi dengan dunia yang menganggap tantangan iklim sebagai prioritas utama dunia usaha," pungkasnya.

[-]

-

Makin Jelas Tanda Kiamat di Langit & di Bumi, Ilmuwan Teriak
(haa/haa)