Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Guntur
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
KPK Sentil Kasus Cak Imin di Kemenaker, Kader PKB: Kenapa Seperti Jadi Alat Politik?
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan alias Gus Umar, memberikan respons terkait kasus Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang kembali diendus KPK.
Seperti diketahui, kasus korupsi di Kemenaker 2012 itu mulai disentil KPK usai Cak Imin dikawinkan dengan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, Gus Umar mempertanyakan kapasitas KPK yang terkesan dijadikan alat politik belakangan ini.
"Kenapa KPK sekarang seperti jadi alat politik?," ujar Gus Umar dalam cuitan Twitternya (5/9/2023).
Tambahnya, jika Cak Imin ditarget, maka akan dicari kesalahannya sampai di ujung dunia sekalipun.
"Kalau pemeriksaan Cak Imin demi alasan hukum itu bulshit," tandasnya.
Lebih lanjut kata Gus Umar katakan, mestinya kasus 2012 itu diselesaikan sejak dulu. Bukan saat ini.
"Kasus 2012 kenapa gak dari dulu diselesaikan? Kenapa ketika Cak Imin maju di pilpres 2024 baru digarap sama KPK? Shame on you KPK," imbuhnya.
Sebelimnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan sistem pengawasan TKI di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) yang terjadi pada tahun 2012.
Saat itu Kemenaker masih bernama Kemenakertrans di mana Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi menterinya.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur masih mengusut guna memastikan sosok yang menjabat sebagai Ketua Umum PKB itu untuk mengetahui fakta di balik kasus tersebut.
“Semua pejabat di tempus (waktu kejadian) itu dimungkinkan kami minta keterangan. Kenapa? Karena kami harus mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya jangan sampai ada secara pihak si A menuduh si B, si C menuduh si B lalu si B tidak kami mintai keterangan kan itu janggal," kata Asep di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
"Jadi semua yang terlibat yang disebutkan oleh para saksi dan ditemukan di bukti-bukti kami kami akan minta keterangan,” lanjutnya.
Asep mengaku belum tahu kapan Cak Imin akan diperiksa. Saat ini, katanya, KPK sedang melakukan upaya paksa dengan menggeledah lokasi-lokasi yang diduga masih bertalian dengan terjadinya rasuah tersebut.
“Itu pun mencari bukti-bukti yang di tahun itu terkait (kasus) itu,” kata Asep.
Disisi lain, Cak Imin diketahui baru saja menerima pinangan Partai NasDem untuk diduetkan dengan Bakal Capres Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Nasdem mengirimkan pinangannya kepada PKB pada 31 Juli 2023. Menawarkan Cak Imin untuk menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai Calon Wakil Presiden 2024.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (94.1%)