JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh politik yang juga disorot sejak pekan lalu adalah Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR Puan Maharani.

Pada akhir pekan lalu, Puan bertandang ke Kota Solo dan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Pertemuan Gibran dan Puan terjadi pada Minggu (3/9/2023). Bahkan Puan mengunggah foto ketika bersantap dengan Gibran di rumah makan Soto Gading Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah, di akun Instagram.

Dalam foto itu nampak Puan Maharani duduk satu meja dengan Gibran Rakabuming, sambil menyantap menu makan pagi atau sarapan dengan semangkuk soto.

Baca juga: Puan dan Gibran Sarapan di Soto Gading Solo, Tak Bahas Bacawapres Ganjar

Puan terlihat mengenakan baju bersama serba hitam. Sedangkan, Gibran mengunakan kemeja bermotif polkadot kecil berwarna hijau kuning.

Dalam unggahan itu pula, Puan memberikan informasi jika dirinya dengan Gibran makan bersama di tempat favoritnya.

"Di Solo, sebutannya 'ngiras', artinya makan di tempat favorit. Pagi ini pilihannya ke Soto Gading sama mas Wali @gibran_rakabuming," tulis Puan dalam unggahannya.

Sehari setelah bertemu dengan Gibran, Puan bertandang ke Istana Merdeka, Jakarta. Dia bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Cerita Puan Ketemu Gibran, Bahas Politik hingga Piala Dunia U-17

Dia mengatakan, pertemuan dengan Jokowi berjalan menyenangkan dan membahas hal-hal kebangsaan.

"Obrolannya seru. Kami membicarakan berbagai hal, termasuk agenda KTT ASEAN yang akan berlangsung besok di mana Indonesia sebagai tuan rumah," kata Puan dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).

Puan mengatakan bahwa dia bertemu Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan Puan disebut disambut Presiden Jokowi.

Dari foto yang dilihat Kompas.com, kedua politikus PDI-P itu kompak mengenakan pakaian berwarna putih. Puan mengatakan, pertemuan dengan Jokowi berlangsung sekitar 1,5 jam.

Baca juga: Puan Temui Jokowi Sebelum 4 Ketum Parpol Pengusung Ganjar Rapat Tertutup

Momen pertemuan itu juga diunggah Puan dalam akun Instagram pribadinya @puanmaharaniri.

Pada foto itu terlihat Jokowi dan Puan berbincang akrab di salah satu sudut Istana.

Puan dan Jokowi membicarakan mengenai perkembangan terakhir yang tengah terjadi.

“Tadi kita juga berbincang tentang situasi kebangsaan yang ada saat ini. Ada banyak hal yang saya dan Pak Presiden diskusikan,” kata dia.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Puan Maharani: Obrolannya Seru, Bicara Berbagai Hal

Masuk bursa bacawapres Ganjar?

Sejumlah kalangan menduga terdapat agenda politik di balik pertemuan Puan dengan Gibran dan Jokowi.

Penyebabnya adalah pertemuan itu dilakukan tidak lama setelah deklarasi pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang digelar pada Sabtu (2/9/2023) di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Sebelum deklarasi itu dilakukan, Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan partai besutannya keluar dari koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Nama Gibran juga sempat disebut disodorkan ke dalam bursa bakal cawapres Prabowo.

Selain itu, Gibran juga masuk bursa bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Baca juga: Namanya Masuk Radar Bacawapres Ganjar, Gibran: Nanti kalau Kalah Gimana?

Akan tetapi, menurut Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, kemungkinan besar Gibran belum akan masuk bursa bakal cawapres menjelang Pilpres 2024.

Pernyataan Puan yang akan mengevaluasi para kandidat bakal Cawapres Ganjar usai dipinangnya Cak Imin sebagai Cawapresnya Anies Baswedan, menjadi indikasi nama akan terjadi kocok ulang kandidat.

"Siapa figur yang akan mendampingi Ganjar akan semakin cair mengingat konstelasi politik yang cepat berubah," kata Ari saat dihubungi pada Senin (4/9/2023).

Ari mengatakan, nama-nama yang kini masuk ke dalam kandidat bakal cawapres Ganjar bakal dipilah lagi. Meski begitu, dia menilai sosok Gibran kemungkinan akan masuk ke dalam daftar cadangan bacawapres.

Baca juga: Soal Peluang Gibran Jadi Bacawapres Dampingi Ganjar Pranowo, Puan: Tunggu Keputusan MK

"Yang pasti tentu nama-nama seperti Cak Imin, Erick Thohir dan Airlangga pasti akan dieliminir sementara mengantisipasi berhasil tidaknya gugatan MK, akan ada sosok Gibran yang masuk," ujar Ari.

Menurut Ari, meski pamor Gibran sebagai politikus muda tengah meroket, tetapi PDI-P kemungkinan tak mau gegabah memasangkannya dengan Ganjar di ajang Pilpres 2024.

Sebab menurut dia, jika hal itu dilakukan maka bisa mengurangi soliditas koalisi. Selain itu, dia menilai Jokowi maupun Gibran pasti memiliki proyeksi politik lain buat masa mendatang.

Baca juga: Puan Sebut Lebih Hati-hati Pertimbangkan Soal Bakal Cawapres Ganjar Pranowo

"Posisi Cawapres untuk Gibran terlalu cepat dan berisiko politik yang tinggi baik bagi Jokowi maupun PDI-P. Saya justru melihat Gibran sedang disiapkan untuk posisi lain seperti Cagub Jateng atau DKI yang lebih pas ketimbang ikut cawe-cawe di perhelatan Pilpres 2024," papar Ari.

(Penulis : Nicholas Ryan Aditya | Editor : Bagus Santosa)