Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Tokoh Terkait
Pedagang Minta Bulog Guyur Beras ke Pasar, Begini Respons Buwas
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Pedagang pasar meminta Perum Bulog mengguyur beras murah demi mengintervensi kenaikan harga beras. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan saat ini beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras Bulog belum banyak di pasar-pasar tradisional.
Merespons hal tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menepis jika beras SPHP kurang di pasar tradisional. Menurutnya saat ini pedagang pasar atau pengecer sudah bisa langsung mendapatkan beras Bulog dari gudang.
“Ya nggak lah, buktinya sekarang pedagang pasar dapat suplai langsung dari kita,” ujar dia ditemui di Gedung DPR RI Rabu.
Pria yang akrab disapa Buwas itu menjelaskan, saat ini pedagang eceran bisa mendapatkan beras Bulog tidak lagi dari distributor tetapi dari Bulog langsung. Jadi harga yang didapatkan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
“Nggak. Langsung ( dari Bulog). Justru kalau lewat distributor nanti nggak tepat sasaran, kan dimainkan sama distributor. Pengalaman di Banten. Kita sikapi begitu,” tuturnya.
Dia menerangkan bagi pedagang pasar yang ingin mendapatkan beras Bulog bisa langsung menyampaikan ke Dinas Pasar daerah masing-masing. Kemudian nanti dinas yang menyampaikan ke gudang Bulog bahwa pasar tersebut membutuhkan berapa banyak beras SPHP.
“Kan terdaftar di dinas pasar, nanti dinas pasar yang menyampaikan ke kita, pasar ini membutuhkan ada 5 pedagang butuhnya sekian, kita datangkan kita suplai,” jelas dia.
Perum Bulog sendiri saat ini tidak mendistribusikan beras dalam bentuk kemasan besar seperti 50 kg yang biasanya untuk dijual eceran. Tetapi saat ini beras yang didistribusikan Bulog dari beras SPHP itu dalam kemasan 5 kg dengan harga Rp 47.000.
Sebagai informasi, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah untuk mengguyur beras murah demi mengintervensi harga. Beras murah ini disalurkan oleh Perum Bulog sebagai BUMN pangan yang memegang stok cadangan beras pemerintah (CBP).
“Jadi Bulog ini harus mengeluarkan berasnya, guyur aja di pasar untuk menjaga stok dan harga, agar tidak ada juga kepanikan di pedagang,” ungkap Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri.
Permintaan itu buntut dari harga beras medium dan premium yang naik signifikan. Harga beras medium kini mencapai Rp 12.300-12.400 per kg, sementara harga beras premium Rp 14.000-14.200 per kg.
“Jakarta ini tertinggi, jenis ramos itu medium Rp 12.200 per kg, IR 64 Rp 11.500. Jenis ramos Rp 12.200 itu juga berbahaya, premium di atas Rp 14.000. Nggak ada lagi di angka Rp 10.000-an,” ungkapnya.
(Zs/Dtk.F)
Sentimen: positif (91.4%)