Sentimen
Positif (100%)
5 Sep 2023 : 00.42
Informasi Tambahan

Event: KTT ASEAN

Kab/Kota: Labuan Bajo

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Menkominfo Blak-blakan soal KTT ASEAN: RI Bisa Buat Sejarah

5 Sep 2023 : 07.42 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Menkominfo Blak-blakan soal KTT ASEAN: RI Bisa Buat Sejarah

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini, Indonesia telah menggelar dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menjadi salah satu lembaga memegang banyak peranan dalam berlangsungnya KTT ASEAN di Jakarta.

CNBC Indonesia mewawancarai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi terkait dengan gelaran KTT ASEAN di Indonesia dan kerja sama dengan banyak negara. Berikut wawancara lengkapnya.

-

-

Melihat substansi acara KTT ASEAN dan potensi ekonomi negara-negara ASEAN yang sangat besar, apa sebetulnya apa yang mau disoroti? Bagaimana ini betul-betul berdampak bagi masyarakat dan apa peran Kominfo?

Indonesia berpenduduk 227 juta dan 40% dari populasi negara-negara ASEAN, yang mungkin sekitar 650 jutaan penduduk. Dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, kami percaya bahwa ASEAN ini adalah pusat ekonomi kawasan yang solid, damai, dan juga bisa tumbuh bersama, termasuk juga potensi-potensi ekonomi digital yang bisa digerakan bersama.

Bahkan dari informasi yang saya dapat, akan ada leaders statement bahwa kita akan mendukung digitalisasi ekonomi di ASEAN.

Indonesia saat ini memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar, dan digadang-gadang akan menjadi pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara. Bagaimana Indonesia melihat dan memanfaatkan potensi ini?

Persoalan infrastruktur digital memang masih menjadi pekerjaan yang harus kami tangani karena luasnya negara kita. Itu menjadi salah satu tantangan negara kita. Dengan luasnya negara, infrastuktur digital juga harus lebih masif.

Yang kedua adalah bagaimana upscalling digital kita masih harus kita tingkatkan, kemudian yang ketiga adalah soal keamanan atau security dalam digital ekonomi. Tiga hal ini merupakan isu yang penting dan juga banyak turunannya.

Yang pasti sudah diketahui bahwa kita punya potensi yang luar biasa. Di negara-negara maju itu 30% ekonominya harus di-drive oleh ekonomi digital. Di negara-negara maju seperti itu dan kami yakin Indonesia, dalam waktu yang tidak lama, akan ke arah sana.

Dan kuncinya pun hanya dua, yakni inovasi dan kreativitas, agar ekonomi digital Indonesia terus bergerak maju. Jangan takut pada inovasi dan kemajuan.

Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain, bagaimana Indonesia berkompetisi untuk terus memajukan infrastruktur digital agar bisa terus berkembang?

Menurut data yang kami miliki, bahwa Indonesia perlu 9 juta digital talent untuk bergerak dalam sektor digital ekonomi. Digital talent kita ini perlu dikembangkan terus supaya menyisir ruang-ruang kemajuan itu.

Kita optimis karena orang-orang Indonesia kreatif, penuh semangat, apalagi kita punya bonus demografi yang sangat mendukung, banyak anak-anak muda. Saya banyak ketemu anak-anak muda dengan berbagai idenya yang mewarnai dan menggerakan digital ekonomi negara.

Kami yakin pada waktunya Indonesia akan menjadi pemain di dunia dalam hal digital ekonomi.

Masih soal digital ekonomi, bagaimana pemerintah Indonesia bisa memastikan hal ini, utamanya dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan negara-negara ASEAN lain?

Gini, yang penting ekosistemnya harus sehat dulu. Ekosistem untuk tumbuh dia harus sehat. Level of playing field-nya harus fair bagi semuanya harus tumbuh. Memang dunia digital ini adalah dunia yang baru, sehingga penghalangnya relatif rendah, bahkan kami bisa dibilang tidak ada (penghalangnya), jadi siapapun bisa masuk.

Karena itulah modal utama inovasi dan kreativitas. Dan pergerakannya sangat luar biasa, proses tumbuhnya juga di luar perkiraan karena digital ekonomi selalu memiliki pertumbuhan yang potensial.

Kami lihat bahwa anak-anak muda kita yang penuh dengan daya imajinasi, kreativitas, dan inovasi untuk terus berkembang. Tugas pemerintah itu, membuka semua ruang-ruang bagi anak-anak muda kita untuk terus berkembang dan berkarya.

Di tengah perkembangan digitalisasi yang begitu pesat, Indonesia dihadapkan pada tantangan keamanan siber, kemudian Anda juga fokus pada isu scamming dan judi online, yang ditutup satu malah tumbuh seribu, bagaimana memastikan hal ini?

Begini, bahwa digitalisasi ini harus dimaknai tujuannya adalah membuat masyarakat semakin produktif, bukan bergerak ke belakang. Bahwa kita tidak bisa mengelak bahwa ada tantangan-tantangan, seperti ruang digital ini diwarnai dengan maraknya judi online.

Karena itu pemerintah tegas untuk menutup, memblokir, men-take down semua situs-situs judi online atau kegiatan-kegiatan yang membawa atau menimbulkan kerusakan yang berat bagi masyarakat. Judi online ini kan korbannya masyakarat.

Judi online sendiri tidak hanya bersumber dari Indonesia, ada kerja sama dengan internasional. Bagaimana Kominfo memastikan hal ini?

Kami akan terus serius untuk menutup dulu. Saat ini kita menutup seluruh akses untuk situs yang bermuatan perjudian. Nanti dilihat dinamikanya seperti apa. Kita juga sadar betul bahwa hal seperti ini masih dilarang di Indonesia, walaupun di negara-negara ASEAN lain sudah tidak.

Ini (judi) sudah legal di Thailand, Kamboja, Singapura, dan Filipina. Ini kan kita harus melihat zaman, di mana kemajuan teknologi perjudian ini sudah borderless. Intinya digitalisasi kan borderless, sudah tidak ada batas-batas negara. Nah ini tugas kami, bagaimana menjaga semuanya.

Beberapa waktu lalu Anda menghadiri G20 di India, bagaimana isu-isu yang berkaitan dengan ekonomi dan infrastruktur digital akan dibawa kembali dalam KTT ASEAN kali ini? Isu-isu apa saja yang disoroti?

Yang pasti tadi ada informasi bahwa pada leaders statement tentang kesimpulan bersama dalam digital ekonomi. Ini kan tantangannya sangat berat, di ke depan hari penuh dengan tantangan, penuh dengan kemungkinan, the art of possibility-nya tinggi.

Dunia digital ini benar-benar dunia yang luar biasa, bagaimana kita bicara soal ethics dari AI (artificial intelligence), digital ethics, digital culture, ini harus kita maknai buat kemajuan bangsa Indonesia ini.

Sudah berkomitmen dengan negara-negara mana saja?

Di ASEAN, ya dengan negara-negara anggota ASEAN. Tapi kami juga kerja sama dengan Jepang, bicara dengan data free-flow with trust. Juga dengan negara-negara lain, arus data informasi akan terus terbuka dan semakin cepat. Kecepatan dan keterbukaan kan akan menjadi luar biasa.

Pemerintah juga sedang mencanangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik, yang artinya digitalisasi juga akan mewujudkan pelayanan pemerintahan yang semakin cepat untuk masyakarat.

Apa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam hal digitalisasi yang saat ini sudah borderless?

Dalam digitalisasi kan ada digital culture yang penting, ada digital ethics. Beberapa fenomena seperti Chat AI ini kan digital ethics-nya gimana, karena selalu ada nilai-nilai baru. Karena selalu ada perubahan, lompatan kemajuan zaman selalu ada value baru yang perlu disesuaikan kondisi masyarakat.

Bagaimana peran Kominfo dalam menghadapi berbagai dinamika yang ada?

Kami kan terus menarasikan literasi digital, kita terus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ruang digital ini harus membuat kita lebih produktif, lebih maju, bukannya menjadi keterbelakang atau mundur.

Bagaimana sosialisasi kepada masyarakat?

Kami kan terus melakukan digitalisasi digital. Hampir 22 juta orang kita literasi digital dan akan terus bertambah. Pokoknya kami ingin memberikan semangat untuk masyarakat Indonesia bahwa ruang digital ini harus dimaknai lebih produktif, bahwa Indonesia akan menjadi negara yang maju jika masyarakatnya menggunakan ruang digital dengan positif, meningkatkan produktivitas.

Apa yang di-soroti dalam pertemuan-pertemuan selama gelaran ASEAN di Labuan Bajo dan di Jakarta?

Kami mengharapkan bahwa ASEAN ini harus menjadi pondasi yang lebih kokoh, kerja sama yang lebih kokoh di banyak sektor, sehingga sebagai kawasan kita bisa bergerak, tumbuh, makmur dan sejahtera bersama.

Terkait mitra strategis Amerika Serikat (AS) dan China, bagaimana Indonesia memberikan 'karpet merah' untuk dua negara yang masih bersitegang? Bagaimana Indonesia mengambil momentum ini?

Kita harus akui bahwa saat ini terjadi perlombaan teknologi yang sangat serius di antara dua negara ini, tapi kan posisi Indonesia kan bukan dalam blok tertentu. Kita juga paham betul bahwa AS merupakan pusat inovasi dunia, China pun punya teknologi yang luar biasa dan sangat pesat.

Kami kerja sama dengan semuanya dan kami sadar betul China ingin membagi pengalaman dan kemajuannya bagi kawasan ASEAN, makanya ada pertemuan dengan China. Begitu juga dengan negara maju lainnya.

Yang pasti spirit kita, khususnya ASEAN, adalah kebersamaan, kedamaian. Karena sesuatu yang berlangsung dengan baik, itu akan langgeng. Karena tidak ada yang jomplang, semuanya setara untuk tumbuh dan maju bersama.

Adakah rencana kerja sama terkait perkuatan ekosistem digital dengan ASEAN?

Oh iya ada dong. Beberapa hari yang lalu saya berbicara dengan operator mobile seluler terbesar di dunia yang ada di China, dengan hampir 970 juta subscriber. Mereka juga ingin membagi pengalaman dengan Indonesia dengan 5G mereka yang sangat cepat.

Mereka punya pengalaman mengelola banyak subscriber dan itu tidak mudah. Sementara kerja samanya bisa dengan partnership, investasi dan apapun. Ini ranahnya B2B, tetapi yang pasti kita kan terbuka, Indonesia terbuka dengan siapapun yang ingin sama-sama maju. Masih tahap diskusi, tetapi arahnya sudah ke sana.

Prinsip Indonesia adalah kerja sama dengan siapapun yang akan membawa kemajuan bersama.

Selain China, ada beberapa negara lain yang akan melakukan kerja sama. Salah satunya Prancis, mungkin dengan Korea Selatan dan negara-negara lainnya.

Dengan spirit maju bersama, apa harapan Indonesia yang sedang menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun ini?

Ya kami mengharapkan ini menjadi pondasi bersama untuk maju. Jadi keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 ini bisa menjadi sejarah bagi pondasi yang lebih kokoh, untuk lompat untuk 10-20 tahun bersama. Tonggak lompatan negara-negara ASEAN.


[-]

-

Kawal KTT ASEAN, Petugas Kesehatan Bakal Tunjukkan Sikap Ini
(sef/sef)

Sentimen: positif (100%)