Sentimen
Negatif (84%)
31 Agu 2023 : 15.36
Informasi Tambahan

Institusi: HIPMI

Kab/Kota: Tangerang

Tokoh Terkait

Nasional Pesan Presiden ke Penerusnya: Jangan Hentikan Hiliriasi Pusat Pemberitaan

31 Agu 2023 : 15.36 Views 1

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Nasional
Pesan Presiden ke Penerusnya: Jangan Hentikan Hiliriasi

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada penerusnya agar tidak menghentikan hilirisasi industri yang dijalankan pemerintah saat ini. Karena, jika hilirisasi ini dihentikan, Presiden menyebut, Indonesia akan merugi besar. 

"Nanti akan saya pesan juga kepada presiden berikut, yang akan datang. Jangan sampai menghentikan namanya hilirisasi, karena rugi besar kita," kata Presiden dalam Rakernas HIPMI XVIII di ICEBSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (31/8/2023). 

Presiden mengatakan, meski mendapat tekanan dari dunia internasional, Indonesia tetap harus konsisten dan tidak boleh gentar mempertahankan hilirisasi. "Meski ditekan Uni Eropa, WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), dan IMF (Dana Moneter Internasional), jangan mundur dan jangan berhenti," ujarnya.

"Karena kalau semua kita hilirisasikan, perkiraan hitung-hitungan Bappenas, 10 tahun yang datang pendapatan per kapita kita mencapai USD10.500. 15 tahun sebesar USD15.800, dan di Indonesia Emas 2045 akan muncul kurang lebih USD25.000 income per kapita kita," ucapnya.

Presiden mengatakan, dengan hilirisasi industri di semua sektor, maka pendapatan per kapita Indonesia akan terus melonjak. Lonjakan pendapatan per kapita ini akan membawa Indonesia keluar dari jebakan middle-income country. 

"Inilah tujuan, goal kita. Tidak hanya visi besar, tetapi kita harus memiliki visi taktis," kata Presiden. 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menyinggung soal pentingnya hilirisasi produk mentah Indonesia. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar Indonesia punya nilai tambah.

Kepala Negara merasa kesal lantaran Indonesia kerap mengekspor bahan mentah. Dia menyebut, sejak zaman 'kompeni', Indonesia memang sudah dikenal sebagai negara pengekspor bahan mentah.

"Kelapa sawit yang ditanam oleh bukan yang gede-gede, oleh petani kita. Kalau dihilirisasikan karena kita punya 46 juta ton per tahun bisa masuk ke industri menengah," katanya.

"Bisa sabun, cocoa, butter, oleo food, bisa berlipat 79 kali, bisa 8 kali, bisa 5 kali. Ini harus menjadi kesadaran kita karena kita sudah 400 tahun ekspor barang mentah sejak VOC," ujarnya.

Sentimen: negatif (84.2%)