KBRN, Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya membeberkan sumber pencemaran emisi atau penyebab penurunan kualitas udara di Jabodetabek. Dia mengungkapkan, sebanyak 44 persen pencemaran udara berasal dari kendaraan, 34 persen berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Jadi, dikonfirmasi kembali bahwa angka-angka yang dilihat sebagai sumber pencemaran atau penurunan kualitas udara yaitu 44 persen kendaraan, 34 persen PLTU. Sementara sisanya adalah lain-lain, termasuk rumah tangga, dari pembakaran dan lain-lain," kata Menteri LHK dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (28/8/2023).

Mendapati laporan yang disampaikan olehnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah memfokuskan pada penanganan pengendalian polusi udara ini. "Presiden menegaskan untuk semua memfokuskan pada kegiatan penanganan pengendalian polusi udara ini karena menyangkut kesehatan," ucapnya.

Namun, Kepala Negar, lanjut Siti, meminta pengendalian polusi tersebut harus diselesaikan dengan dasar dan berdasarkan kesehatan. Oleh karenanya, Siti meminta, semua Kementerian/Lembaga untuk tegas dalam melangkah kebijakan dan operasi lapangan.

"Ini semua pada konteks KLHK terkait penegakan hukum dan pencemaran. Terutama dari industri, pembangkit listrik dan lain-lain, dan uji untuk emisi kendaraan yang ketat," ujarnya.