Usai resmi berdiri, kantor perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) segera menyelesaikan persoalan sertifikasi tanah hingga bangunan wakaf di Kota Surabaya.

“Sehingga, permasalahan sertifikasi tanah wakaf di Surabaya bisa dipercepat, di samping itu dibantu oleh jajaran dari Pemerintah Kota (Pemkot),” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Kamis (16/3/2023).

Eri menyampaikan, kalau Mohammad Nuh Ketua Pelaksana BWI Pusat menargetkan ada sekitar 25.000 tanah, masjid, dan musala di Jawa Timur untuk disertifikasi.

“Maka dari itu, dengan adanya BWI ini permasalahan sertifikasi tanah wakaf di Surabaya bisa selesai,” sampainya.

Tak hanya itu, kantor perwakilan BWI juga berperan menyelesaikan permasalahan sosial yang dialami warga Surabaya. Salah satunya berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya, membentuk program Kampung Madani.

Program tersebut untuk mengetahui jumlah warga yang wajib membayar zakat, dan berhak menerima zakat. Rencananya, Kampung Madani akan dijalankan setelah lebaran Idul Fitri tahun 2023 mendatang.

“Ketika Baznas berjalan bersama BWI, bukan hanya hilang kemiskinannya, akan tetapi jiwa dan rohaninya akan penuh dengan islami. Insya Allah kalau Surabaya ini sudah terlepas dari kemiskinan dan dasar agama, batiniah, lahiriahnya terpenuhi, maka kota ini menjadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” paparnya.

Di samping itu, Mohammad Nuh Ketua Pelaksana BWI Pusat berharap, diresmikannya kantor perwakilan BWI Surabaya ini, dapat melakukan percepatan program yang bermanfaat untuk masyarakat Kota Pahlawan.

“Diharapkan bisa cepat melaksanakan program-program yang salah satunya adalah sertifikasi tanah wakaf, baik itu berupa masjid, musala dan sebagainya. Sehingga tidak menjadi rebutan, karena ada sertifikat wakaf,” harap Nuh. (lta/bil/ipg)