Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Kasus: HAM
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Proyek Rp200 Miliar di Kemenhan untuk Ketua Relawan Prabowo-Budiman Diungkap Politisi PDIP
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Proyek Rp200 Miliar di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk Ketua Relawan Prabowo Budiman Bersatu (PRABU) dibongkar oleh Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
“Kami dengar katanya ketua PRABU dapat proyek dari Kemenhan Rp200 Miliar, betul nggak? Saya sebagai teman prihatin kalau itu tidak benar. Kalau benar bagus,” kata Deddy dalam keterangannya melalui video, dikutip Selasa, (22/8/2023).
Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengingatkan agar proyek tersebut dikerjakan dengan benar. Jangan sampai terbawa ke ranah hukum.
“Kerjakan dengan baik. Jangan bermasalah hukum dan mudahan itu membantunya anda menyelesaikan masalah anda. Tapi kalau itu fitnah kasi tahu. supaya saya ikut mengklasifikasi,” ujarnya.
Anggota DPR RI ini mengkritik keras kawan separtainya Budiman Sudjatmiko yang telah memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
“Budiman Sudjatmiko aktivis prodem jaman orde baru, kawan lama yang sama-sama berjuang dengan kita cukup lama. Pernah jadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Kemarin menyatakan deklarasi untuk mendukung pencalonan salah satu bakal calon presiden,” kata Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
Dia menyentil Aktivis 98 itu yang berusaha membersihkan rekam jejak Prabowo Subianto di masa orde baru.
“Hebat, luar biasa. Jadi sekarang Budiman yang aktivis berubah menjadi ahli kosmetik, ahli oplas yang tugasnya membedahi muka calon yang ia dukung supaya terlihat kinclong dan bagus di mata masyarakat atau katakanlah penggemar Budiman. Satu lagi tugasnya apa. Tugasnya jadi deterjen untuk membersihkan rekam jejak, pelanggaran HAM dan masa lalu yang terus membebani calon yang dia dukung,” jelasnya.
Menurutnya, Budiman tahu bahwa di PDI Perjuangan berlaku fatsun terhadap aturan di dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan peraturan organisasi bahwa demokrasi individu berakhir ketika pemimpin, DPP dan partai mengambil keputusan.
“Kader yang menyimpang dari aturan itu secara langsung dikenakan sanksi pemecatan. Tidak ada tu proses-proses seperti yang anda bilang dipanggil, diperingatin, nggak ada itu . Itu barangnya sudah jelas mau di clear,” tuturnya.
Dia menyebut Budiman pintar bersandiwara demi menaikkan elektabilitas calon yang ia dukung.
“Tapi pintarnya Budiman mau sandiwara, ‘saya nggak mau mundur saya sedih’. Dia inginnya supaya PDIP pecat saja. Maksudnya apa? Mau main sinetron playing victim supaya dia harganya naik di mata kelompok atau capres yang dia dukung. Dari Hero, eh dari zero menjadi hero ya martir untuk memperjuangkan sesuatu,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyebut Budiman banyak alasan. Dan mengungkit aib Budiman yang menurutnya tak diketahui publik selama ini. Termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terlibat langsung dalam menyelesaikan utang Budiman selama ini.
“Banyak banget alasan lo. Mulai dari persatuan kaum nasionalis , lalu apa namanya, kepemimpinan strategis. Lalu lebih berat berkawan daripada berlawan. Udahlah bullshit. Kita tahu siapa anda. Anda punya banyak masalah. Di bidang keuangan anda punya ambisi. Padahal bertahun-tahun kita banyak mengurus anda. Sekjen langsung, utang-utang anda kita beresin yang begitu besar miliaran, tapi ya ternyata tidak ada artinya buat anda,” ujarnya.
Bahkan dia juga menyebut Budiman sempat datang ke Hasto untuk meminta kursi menteri jika Ganjar menang tapi yak digubris. Itulah kata dia yang membuat Budiman menyeberang ke Prabowo karena kubu Prabowo menawari kursi menteri hingga calon wakil presiden.
“Anda datang ke sekjen minta kursi menteri kalau pak Ganjar menang. Tentu saja kami kaget karena tidak ada yang bisa menggaransi itu. Bahkan Bu Megawati kenapa? Karena itu hak prerogatif presiden dan anda kemudian marah dan pergi ke seberang lalu ditawari jadi menteri atau wakil presiden silakan. Tapi harusnya jantang dong mundur dari PDIP jangan playing victim . Itu sangat tidak etis,” ungkap Legislator Dapil Riau II ini. (selfi/fajar)
Sentimen: negatif (97%)