Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Lumajang
Daerah BPBD Ungkap Kekeringan Melanda 18 Desa di Lumajang Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengonfirmasi, sebanyak 18 desa mengalami kekeringan sejak dua bulan terakhir. Kekeringan menyebabkan, banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan terjadi setiap tahun.
"Jadi, terkait kekeringan itu, memang terjadi tahunan di Lumajang, apalagi yang mengalami kekeringan itu berlokasi di dataran tinggi. Sehingga, untuk mencari mata air, dibutuhkan pengeboran cukup dalam," kata Kepala Bidang Kedarutan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabubupaten Lumajang Reza kepada PRO3 RRI, Selasa (22/8/2023) petang.
Baca juga: Dua Bulan Tanpa Hujan, Jatim Masuk Kekeringan Ekstrem
Baca juga: Kekeringan 18 Desa Lumajang, Suplai Air Bersih Dilakukan
Reza mengatakan, sebanyak 18 desa dilanda kekeringan itu, berada di tujuh kecamatan. "BPBD selalu menyuplai air bersih kepada beberapa desa saat mengalami kekeringan seperti saat ini," ujar Reza.
Menurut dia, kekeringan melanda beberapa desa karena letak geografis, dan juga terdapat beberapa saluran air mengalami kerusakan. "Akibat bencana banjir terjadi, pada Juli 2023," kata Reza.
"Sehingga, tidak ada saluran air yang menuju ke irigasi dan beberapa permukiman," ujar dia. Namun, kata dia, itu sudah ditangani oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Lumajang.
"Kami melakukan asesmen kepada beberapa lokasi saluran air mengalami kerusakan, imbas dari bencana banjir. Kemudian, kami bersama Kementerian PUPR melakukan kajian untuk melakukan perbaikan irigasi yang rusak," kata Reza.
Sementara, dikatannya, belum dilakukan pembangunan kembali irigasi rusak di beberapa desa di Lumajang itu. "Masih kajian, karena memang kewenangannya bukan di BPBD Kabupaten Lumajang, tapi di Kementerian PUPR," katanya.
Sentimen: negatif (98.4%)