Sentimen
Tokoh Terkait
Lebih Banyak Daur Ulang Isu Lama
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) perlu memperhatikan tiga hal agar elektabilitasnya tidak stagnan atau menurun.
Pertama, Anies dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dinilai kehilangan momentum politik dengan narasi perubahan karena hampir tidak ada sesuatu yang baru untuk ditawarkan kepada masyarakat.
"Semuanya hanya lebih banyak mendaur ulang isu-isu lama dengan istilah-istilah baru," kata Adi Prayitno ketika dihubungi Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Kemudian, Adi mengatakan, Anies belum memaksimalkan kinerja politiknya.
"Anies itu belum maksimal seperti roadshow dan safari politik misalnya itu kelihatan masih terbatas," ujarnya.
Baca juga: Elektabilitas Anies di Posisi 3 Versi Litbang Kompas, Nasdem Tak Risau
"Biasanya kan publik lebih suka capres yang suka blusukan, suka jalan-jalan, suka ketemu dan diajak diskusi dengan mudah gitu ya. Anies belum mampu melakukan itu secara maksimal," kata Adi lagi.
Ketiga, Adi menyoroti pentingnya kepastian bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk meningkatkan elektabilitas Anies agar tidak cenderung stagnan ataupun menurun.
"Dengan adanya cawapres Anies bisa naik lah, kira-kira elektabilitas naik," ujarnya.
Berdasarkan rangkaian survei dari Litbang Kompas, elektabilitas Anies cenderung stagnan dan mengalami penurunan jika dihadapkan pada simulasi head to head dengan bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar dan Anies
Elektabilitas Anies pada survei Januari 2022 sebesar 46,8. Lalu, Juni 2022 turun tipis jadi sebesar 46,2 persen.
Namun, sempat naik pada survei Litbang Kompas bulan Oktober 2022 menjadi 47,2 persen. Sayang, menurun tajam pada Januari 2023 menjadi 39,8 persen.
Kemudian, naik lagi pada survei bulan Mei 2023 jadi 40,1 persen. Lalu, kembali turun tipis pada survei Agustus 2023 menjadi 39,9 persen.
Hasil senada juga terjadi saat Anies head to head dengan bakal capres Gerindra Prabowo Subianto.
Elektabilitas Anies pada survei Januari 2022 sebesar 38,9 persen. Lalu, naik pada Juni 2022 menjadi 43,2 persen. Tren kenaikan juga terjadi pada Oktober 2022 jadi sebesar 47,9 persen.
Hanya saja, elektabilitas Anies mulai turun pada survei Januari 2023 menjadi 42,7 persen. Lalu, turun lagi pada survei bulan Mei 2023 menjadi 38 persen. Kemudian, kembali menurun pada survei terbaru bulan Agustus 2023 jadi 34,8 persen.
Baca juga: Desak Anies Deklarasi Bakal Cawapres, PKS Sebut Tak Perlu Tunggu yang Tak Pasti
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (66.5%)