Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PTPN VIII
Institusi: ITB
Kab/Kota: bandung, Gunung
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Kritikan Keras Rencana Pembangunan Patung Soekarno Rp10 Triliun: Apa Manfaatnya? untuk Selfie Aja?
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat berencana untuk membangun patung raksasa Soekarno pada 2023. Patung tersebut akan dibangun di kawasan Kota Mandiri, dengan anggaran mencapai lebih dari Rp10 triliun.
Patung Soekarno setinggi 100 meter itu rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 1.270 hektare. Lokasinya berada di kawasan perkebunan Walini yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII di Kecamatan Cikalongwetan.
Lokasi tersebut rencananya bakal disulap menjadi Kota Mandiri atau Kota Walini Raya yang diproyeksikan menjadi pusat bisnis berkelas internasional dengan permukiman ramah lingkungan dan pariwisata yang saling terintegrasi.
Baca Juga: Kemarau Panjang dan Embun Upas Diduga Jadi Pemicu Kebakaran di Gunung Semeru
"Konsepnya nanti ada objek wisata, kemudian ada perkantoran, kemudian ada juga properti residensial. Jadi ada perumahan dengan pariwisata dan kantornya," ucap Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan.
Anggaran Rp10-20 Triliun
Anggaran untuk pembangunan Kota Mandiri beserta patung Soekarno diperkirakan mencapai Rp10 triliun sampai Rp20 triliun. Klaimnya, dana tersebut murni hasil investasi dari pihak luar yakni konsorsium Ciputra dan PTPN VIII, sehingga harus dibantu perizinannya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat, Maman Sulaeman menuturkan bahwa pembangunan proyek akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan rampung. Sejauh ini, kajian kontur serta kelaikan lahan sedang berjalan agar aman dari potensi bencana alam dan gempa bumi.
"Untuk kajian dengan LIPI, ITB sudah finalisasi. Kemarin dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," tuturnya.
Dari proyek agrowisata tersebut, Kabupaten Bandung Barat diklaim akan menerima banyak manfaat. Selain menjadi wisata baru di wilayahnya, juga akan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga: ASN di Jakarta Wajib Pakai Kendaraan Listrik Tiap Rabu demi Kurangi Polusi
Banjir Kritikan
Penolakan dan kritikan pun langsung menggema seiring dengan kemunculan rencana pembangunan patung Soekarno raksasa tersebut. Banyak yang menilai proyek tersebut tidak ada urgensinya.
"Sebagai pengagum Bung Karno dan dengan segala dan sebesar-besarnya takzim saya kepada beliau, saya mempertanyakan urgensi pembangunan patung beliau dengan biaya sebesar itu," tutur mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di akun @lukmansaifuddin.
"Serius tanya, apakah manfaat patung ini untuk rakyat dan masyarakat Bandung?" ucap akun @Rid**Budim**16.
"Kita hormat dengan pendiri RI tetapi jangan semua dibangun patung, lebih baik uang segitu untuk program kesejahteraan atau pembangunan transportasi publik," ujar akun @S*evanl**.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Rakyat Hati-Hati Pilih Presiden Berikutnya
Kritikan Pakar Tata Kota
Pakar tata kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Denny Zulkaidi juga turut mempertanyakan urgensi pembangunan patung raksasa Soekarno. Menurutnya, untuk menjadi Kota Mandiri maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah keberadaan lapangan pekerjaan agar menghidupkan kawasan tersebut. Setelah itu, baru membangun perumahan.
"Kalau patung makan biaya, apa manfaatnya? Untuk selfie aja? Saya tidak menganggap patung akan jadi daya tarik utama," katanya, Jumat 18 Agustus 2023.
"Kalau patung itu salah satu daya tarik mungkin bisa dipertimbangkan. Tapi kalau satu-satunya apa ya orang mau datang? Paling lihat-lihat aja selesai, tidak akan lama menghabiskan waktu di sana," tutur Denny Zulkaidi menambahkan.
Dia menuturkan, sepengetahuannya lokasi bekas perkebunan teh tersebut tadinya bakal dibangun kampus ITB. Namun, rencana itu batal lantaran tak ada kesepakatan. Kemudian akan menjadi lokasi TOD Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tetapi lagi-lagi batal.
Denny Zulkaidi menilai, investor dan Pemkab Bandung Barat harus mencari gagasan baru yang tidak hanya menjual patung raksasa Sukarno untuk menjadi daya tarik Kota Walini Raya. Misalnya membangun universitas, lembaga penelitian, atau hotel.
"Kalau ada itu mungkin akan hidup daripada dibuat patung setinggi itu," ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC, Minggu 20 Agustus 2023.***
Sentimen: negatif (96.8%)