BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM - Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Jawa Barat (Jabar) menyemarakkan puncak HUT ke-78 Kemenkumham di lapangan Gasibu Bandung, Senin 21 Agustus 2023.

Upacara tersebut menjadi spesial karena upacara pertama yang digelar oleh Kanwil dalam HUT ke-78 Kemenkumham.

"Upacara yang dilaksanakan oleh Kanwil ini adalah satu-satunya di Indonesia, upacara dilaksanakan di luar area kantor dan menjadi makin istimewa adalah Gubernur sebagai Kepala Daerah berkenan bertindak sbagai Inspektur Upacara," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar, R Andhika Dwi Prasetya.

Baca Juga: Rina Lauwy Blak-blakan! Dirut Taspen Ikut Kelompok Atur Negara, ANS Kosasih Bisa Posisikan Orang-orang Penting

"Hal ini akan tercatat dalam sejarah yang membanggakan bagi seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham Jabar," imbuhnya.

Andhika mengungkapkan, setidaknya ada 2.050 peserta dari lintas instansi yang hadir dalam puncak HUT ke-78 Kemenkumham di lapangan Gasibu Bandung. Mulai dari Pemprov Jabar, TNI-POLRI, hingga warga binaan perwakilan dari Rutan dan Lapas.

"Upacara ini kami namakan Upacara Sinergitas Para Juga, artinya kami memperkuat membangun komunikasi, kordinasi, elaborasi dengan sesama penyelenggara pemerintahan untuk menunjang keberhasilan tugas," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa insan pengayoman menjadi salah satu pilar dalam menjaga kondusifitas khususnya di Jawa Barat. Hal itu kembali ditekankan oleh Ridwan menjelang Pemilu 2024.

Baca Juga: Gaji PNS, TNI dan Polri Naik 8 Persen Berlaku Juga Bagi Semua ASN? Staf Menkeu Angkat Bicara!

"Insan pengayoman harus menjadi yang terdepan menjaga kondusifitas, terdepan mengedukasi taat hukum, terdepan melawan berita menyesatkan, terdepan menegakkan hukum yang netral dalam pemilu," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menuturkan, kontestasi Pemilu 2024 akan menjadi agenda pemilihan pemimpin terbesar. Sehingga perlu didukung oleh berbagai elemen untuk menyukseskan Pemilu 2024.

"Ratusan pemimpin akan dipilih, semua sudah ada garis tangannya, mari Kampanyekan dengan hal baik dan solutif bukan dengan menjelek-jelekkan," pungkasnya. ***